Dianggap Pecah Belah Umat Beragama, Pernyataan Ade Armando Banjir Hujatan

Sejumlah warganet pun membalas pernyataan Ade Armando dengan menganggap analisa tersebut bentuk politisasi agama dengan mengajak umat Kristen untuk tidak memilih Anies.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 03 November 2022 | 19:59 WIB
Dianggap Pecah Belah Umat Beragama, Pernyataan Ade Armando Banjir Hujatan
Ade Armando sebut suara umat Kristen menentukan. [Dok.Istimewa]

"Karena itulah saya katakan kekompakan suara pemilih Kristen akan menentukan. Begitu suara pemilih Kristen terbelah secara timpang, Anies akan bisa mengalahkan Ganjar," kata dia.

Sejumlah warganet pun membalas pernyataan Ade Armando dengan menganggap analisa tersebut bentuk politisasi agama dengan mengajak umat Kristen untuk tidak memilih Anies Baswedan.

"Ade Armando berusaha menggiring pilihan politik Umat Kristen. Tentu tak semudah itu karena umat kristen juga punya banyak intelektual yang cerdas. Provokasi Ade Armando jelas mengeksploitasi perbedaan unsur SARA untuk politik inilah sebenarnya yang dinamakan Politik Identitas," tulis warganet bernama Herry.

Warganet bernama Ardy W menyebut analisa Ade Armando ini sebagai wujud politik kebencian. "Politik kebencian dan politisasi agama yang dilakukan oleh Ade Armando dkk ini hanya datang dari ketakutan kalah dalam kontestasi elektoral. Mereka tidak punya agenda politik yang jelas untuk benar" mengangkat kepentingan umat Kristen di Indonesia. Cuma buat alat politik," sanggahnya.

Baca Juga:Cuma Ganjar Pranowo Lawan Sepadan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Prabowo dan Puan hingga Airlangga Kalah!

Namun, ada pula warganet yang membela Ade Armando. "Dicounter dengan argumen yg mementahkan analisis Ade Armando tsb dong. Emangnya politisi oplosan gak ada yang mampu berargumen ya? Kalo cuma nuduh memecah belah sih, netizens awam juga bisa," tulis Kayana Duris.

"Politik identitas bukan sih ini guys? Kesian umat Kristennya dikompor-komporin Ade Armando," tulis warganet lain.

Kontributor : Ismoyo Sedjati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak