14 Mitos Gerhana Bulan Total yang Perlu Diketahui Publik

Mitos gerhana bulan yang beredar dalam ruang lingkup masyarakat kerap menimbulkan rasa takut dalam benak masing-masing.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 November 2022 | 09:50 WIB
14 Mitos Gerhana Bulan Total yang Perlu Diketahui Publik
Ilustrasi Gerhana Bulan Total yang terlihat di Indonesia. (BMKG)

SuaraJogja.id - Gerhana bulan total akan terjadi hari ini, Selasa 8 November 2022. Langit di Indonesia akan mengalami penampakan yang jarang terjadi.

Fenomena gerhana bulan total dapat disaksikan di beberapa wilayah dan berikut 14 mitos gerhana bulan yang harus kalian ketahui seperti dikutip dari ulasan Dosen Jurusan Syariah STAIN Kudus Sayful Mujab.

1. Sebagian masyarakat Jawa mempercayai saat terjadinya gerhana bulan maka akan ada bencana atau bala’ (kutukan). Kendati demikian, jika musim tanam, masyarakat Jawa biasanya akan pergi ke sawah mereka masing-masing untuk membangunkan tanaman-tanamanya agar tidak menjadi korban dari keganasan makhluk yang memakan bulan. Bagi mereka yang memiliki binatang ternak, mereka akan membangunkan hewan peliharannya agar terselamatkan dari kekejaman gerhana.

2. Dianjurkan bagi kalian untuk mandi di telaga pada saat terjadinya gerhana bulan, hal itu bisa menjadikan wajah dan tubuh kalian bersinar sehingga membuat kalian disayang banyak orang.

Baca Juga:Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Malam Ini

3. Jika gerhana bulan terjadi saat bulan Muharram, maka mitos yang beredar ialah akan adanya wabah penyakit yang dibarengi dengan meningkatnya semua harga bahan pokok. Selain itu juga menjadi tanda akan adanya pemimpin/raja di suatu negeri yang meninggal.

4. Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Shafar, maka kemungkinan selama tiga bulan tak akan turun hujan dan sesekali akan terjadi angin kencang.

5. Jika gerhana bulan terjadi bulan Rabiul Awwal dalam penanggalan Islam, menjadi sebuah petanda jika sang pemimpin/raja dirundung susah hati namun tak diketahui oleh rakyatnya.

6. Jika terjadi pada Rabi’al-akhir, tanda akan adanya wabah penyakit yang menimpa orang-orang miskin.

7. Adapun mitos yang mengatakan, Gerhana Bulan yang terjadi bulan Jumadi- Al-akhir, menjadi kabar baik di mana harga sandang dan pangan mengalami penurunan.

Baca Juga:Wayang Gandrung, Pertunjukan Mistis asal Kediri, Harus Dibawa Jalan Kaki

8. Namun ada juga yang beranggapan saat Gerhana Bulan terjadi di Jumadi Al-akhir, tanda akan turunnya hujan namun di sisi lain akan banyak hewan peliharaan yang mati.

9. Jika terjadi pada bulan Rajab, akan banyak orang yang berselisih paham di tengah kebutuhan hidup akan mudah dan murah.

10. Tak hanya itu, Gerhana Bulan di bulan Sya’ban, sebuah tanda adanya wabah menular, namun harga sandang dan pangan bisa diperoleh dengan mudah.

11. Jika terjadi pada bulan Ramdhan, pertanda akan munculnya musim hujan berkepanjangan yang diberangi dengan kilatan petir dan gemuruh Guntur.

12. Adapun Gerhana Bulan yang terjadi pada saat bulan Syawal, menjadi tanda bahwa semua kebutuhan bahan pokok akan mengalami kenaikan.

13. Mengingat manusia makhluk yang kerap bersinggungan dengan makhluk lain, ada mitos yang menyebut Gerhana Bulan  yang terjadi saat bulan Dzulqa’dah, sebuah tanda akan banyak orang menderita dikarenakan adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negerinya.

14. Jika muncul saat bulan Dzulhijjah, sebuah pertanda baik, di mana semua orang akan selamat dan sejahtera.

Demikian penjelasan terkait 14 mitos gerhana bulan total yang akan melanda negeri ini. Semoga dari mitos-mitos yang beredar di masyarakat tidak terjadi dan menimpa orang-orang. 

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini