SuaraJogja.id - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa membuka secara langsung penyelenggaraan Ngayogjazz Tahun 2022 pada hari Sabtu, (19/11). Bertempat di Dusun Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Ngayogjazz kembali diselenggarakan luring setelah 2 tahun sebelumnya secara daring akibat pandemi Covid-19. Kali ini Ngayogjazz mengusung tema “Kena Jazz e, Tetep Bening Banyune”.
Danang mengapresiasi acara ini sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata DIY dan panitia karena telah memilih Kabupaten Sleman sebagai tempat diselenggarakannya Ngayogjazz 2022. Ia menyampaikan bahwa ciri khas Ngayogjazz yang selalu diadakan di pedesaan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat salah satunya adalah ekonomi kerakyatan.
“Tema Ngayogjazz tahun ini diambil dari pepatah kena iwak e, ojo nganti buthek banyune dimana boleh kita mengembangkan ekonomi kerakyatan tapi jangan sampai melupakan bahkan merusak sektor lainnya,” ujarnya
Lebih lanjut, Danang berharap kedepannya Ngayogjazz dapat menciptakan inovasi dan kreasi baru namun tetap harus mempertahankan roh nya yakni sebagai wadah berkreasi musisi jazz dan pemberdayaan masyarakat desa.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja berharap dengan adanya event seperti Ngayogjazz ini masyarakat di desa dapat terbiasa menerima wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri.
“Ketika ekonomi kerakyatan sudah berjalan diperlukan sustainability atau keberlanjutan sehingga dapat berjangka panjang,” ujarnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Ngayogjazz Tahun 2022 memilih Dusun Cibuk Kidul karena potensi alamnya yakni melimpahnya air bersih sehingga sektor perikanan dan pertanian unggulannya. Melalui Ngayogjazz ini, diharapkan ada sinergi antara jazz dan kearifan lokal sehingga tercipta keharmonisan.
Tahun ini Ngayogjazz menghadirkan beberapa penampil yang meramaikan Ngayogjazz 2022, di antaranya Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Irsa Destiwi Quintet, Kua Etnika ft. Bonita, SanDrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda), Gaga Gundul (Pemaï - Perancis & Gayam 16 - Indonesia), MLDJAZZPROJECT, Sax Party, ISI Yogyakarta Big Band, Yohanes Gondo Trio, Huaton Dixie, Acapella Mataraman, Taksu, dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan juga komunitas-komunitas jazz se-Indonesia.
Selain penampilan musik, ada pula kesenian tradisional dan Pasar Jazz yang merupakan bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz. Pasar Jazz adalah salah satu bentuk dukungan untuk memajukan UMKM desa di mana akan ada banyak stan yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Desa Cibuk Kidul. Selain itu, berbagai komunitas seni, fotografi, otomotif, edukasi hingga perupa pun juga turut diberikan ruang untuk memeriahkan perhelatan tahunan ini.