Intensitas Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 14 Lava dalam Sepekan Terakhir

Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan gunung merapi pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 28 Januari 2023 | 14:38 WIB
Intensitas Kegempaan Masih Tinggi, Gunung Merapi Luncurkan 14 Lava dalam Sepekan Terakhir
Potret Gunung Merapi tertutup awan putih. (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah sejumlah guguran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 20-26 Januari 2023. 


"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 14 kali ke arah barat daya atau ke arah hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023). 


Disampaikan Agus, suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 7 kali dengan intensitas kecil hingga sedang. Pada kubah tengah teramati adanya penurunan tinggi kubah.

Baca Juga:Viral Benda Misterius Bercahaya Melintas di atas Gunung Merapi Dini Hari, UFO?


Sedangkan pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan. Perubahan itu tercatat berdasarkan foto udara pada tanggal 13 Januari 2023


"Volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik," ujarnya.


Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.


BPPTKG mencatat dalam sepekan terakhir ini kegempaan Gunung Merapi di antaranya tercatat 766 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 12 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 53 kali gempa Fase Banyak (MP), 277 kali gempa Guguran (RF), 6 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).


"Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ucapnya.

Baca Juga:Bikin Baper! Jerome Polin Akui Apapun Bisa Terjadi Asal Ada Jessica Jane


Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 70 mm/jam selama 240 menit di Pos Babadan pada tanggal 25 Januari 2023, dan dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Boyong.


Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. 


Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.


Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 


Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.


"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini