SuaraJogja.id - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta menyediakan layanan pembuatan paspor pada hari yang sama (same day). Pelayanan ini sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan praktik percaloan dalam pembuatan paspor.
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menuturkan khusus pada Sabtu (18/2/2023) hari ini pelayanan tetap dilakukan. Pelayanan paspor pada hari yang sama atau sehari jadi ini dilakukan di Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Lippo Mall Plaza Jogja Lantai 1 Foodcourt.
"Hari ini untuk 20 pemohon paspor yang mengajukan layanan paspor same day, one day servis. Ini tentunya membantu untuk masyarakat yang membutuhkan paspor yang cepat jadi," kata Agung kepada awak media di Lippo Mall Plaza.
Disampaikan Agung, dengan layanan same day, paspor akan selesai pada hari yang sama. Pemohon hanya perlu membayar tambahan biaya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp1 juta untuk percepatan.
Baca Juga:Layanan Buat Paspor Haji Mulai Dibuka, 102 Warga Sudah Ajukan Permohonan ke Imigrasi Yogyakarta
Kebijakan itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2019 tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP. Hal ini sebagai wujud komitmen menghilangkan tindak pencaloan dalam pembuatan paspor.
"Ini pun kita menghilangkan pencaloan. Selama ini kan ada pihak-pihak yang menawarakn cepat jadi tapi ada biaya tambahan. Memang ini ada perbedaan biaya dengan paspor yang reguler tapi semuanya akan langsung dicek. Jadi mengurangi pencaloan," terangnya.
Ia mengakui layanan paspor one day servis ini dihadirkan juga untuk mengakomodasi permintaan masyarakat. Terlebih mereka yang membutuhkan paspor secara cepat dan praktis.
"Tentu memang ada permintaan. Mungkin untuk kalangan bisnis, ataupun juga masyarakat yang ingin berobat butuh cepat, pas dilihat sudah harus ganti atau diperpanjang," ujarnya.
"Ini sebenarnya opsi tidak wajib ataupun itu pilihan. Menggunakan paspor yang reguler maupun paspor yang same day servis sama," imbuhnya.
Baca Juga:Wamenkumham Berharap Tahun Ini Kantor Imigrasi Yogyakarta Dapat WBBM
Dari segi persyaratan sendiri tidak ada masih tetap sama dengan permohonan paspor reguler. Hanya dibedakan dari PNBP dan kecepatan paspor tersebut jadi.
Diharapkan adanya pelayanan pembuatan paspor one day servis dapat peningkatan kualitas pelayanan keimigrasian yang mudah, cepat, dan responsif. Ia memastikan tidak ada biaya tambahan dalam proses pelayanan tersebut.
"Kita jamin tidak ada biaya di luar itu. Enggak boleh biaya tambahan. Ini sistem juga pegawai kita tidak terima uang cash. Langsung jadi tidak sampai satu jam. Kalau berkas sudah lengkap dan selesai verifikasi," ujarnya.
Ke depan, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta juga akan terus melaksanakan pelayanan Eazy Passport atau jemput bola. Sebelumnya sudah pernah digelar di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) selama dua hari mulai 7 hingga 8 Februari 2023 kemarin.
"Ini bisa kita lakukan tentunya dengan melihat perkembangan dan animo masyarakat nanti apabila ada yang mengajukan akan kita pertimbangkan untuk melakukan eazy paspor. Jadi mungkin juga akan melakukan pelayanan di tempat-tempat yang diminta. Jadi masyarakat tidak usah datang ke sini atau kantor imigrasi," paparnya.
Salah satu pemohon paspor, Indira mengatakan sangat terbantu dengan adanya pelayanan paspor same day. Apalagi khusus kali ini dibuka pada libur akhir pekan.
"Senang sih, cepat pelayanannya, soalnya kalau pelayanan yang reguler itu kan harus agak lama gitu nunggunya dan waktunya juga belum tentu pas. Kalau ini kan hari libur jadi enggak ada kegiatan apa-apa bisa ngeluangin waktu buat bikin paspor," ucap perempuan asal Bantul tersebut.
Indira sendiri mengaku memang belum ada keperluan mendesak untuk memperpanjangan paspornya. Namun pelayanan di hari libur ini membuatnya lebih fleksibel mengatur waktu.
"Saya perpanjangan. Sebenarnya enggak urgent banget sih cuma mumpung ada waktu aja. Mumpung libur juga. Biasanya untuk wisata aja sih," imbuhnya.
Ia berharap ke depan pelayanan one day servis paspor ini bisa terus ditingkatkan. Sehingga dapat menghilangkan praktik-praktik percaloan.
"Harapannya semoga berjalan terus sih karena kan ini juga meminimalisir pratik perjokian juga ya. Biaya standar sih, daripada pakai calo lebih mahal juga kan sebenarnya. Ya worth lah ya," pungkasnya.