SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah sejumlah guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 17-23 Februari 2023.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 11 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong dan Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (26/2/2023).
"Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 4 kali dengan intensitas kecil hingga sedang," imbuhnya.
Baca Juga:Kegempaan Masih Tinggi, Begini Aktivitas Gunung Merapi dalam Sepekan Terakhir
Disampaikan Agus, pekan ini terdampat longsoran dinding lava tahun 1998. Kondisi itu terjadi akibat dinding yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat.
Guguran dinding lava tahun 1998 Gunung Merapi itu tercatat dari kamera Jrangkah pada tanggal 10 Februari 2023. Kendati begitu, secara keseluruh kondisi morfologi puncak masih tak banyak berubah.
"Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava di Gunung Merapi secara signifikan," terangnya.
Berdasarkan analisis morfologi baik pada kubah tengah dan kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan. Volume kedua kubah lava itu masih sama saat dilihat dari foto udara pada tanggal tanggal 13 Januari 2023 kemarin.
"Volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik," ucapnya.
Baca Juga:Perkembangan Sepekan Gunung Merapi, Sempat Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Kilometer
Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.
- 1
- 2