SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah sejumlah guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 3-9 Maret 2023.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng, dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
"Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang," imbuhnya.
Baca Juga:Erupsi Gunung Merapi, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Magelang Terdampak Hujan Abu
Disampaikan Agus, berdasarkan analisis morfologi kubah lava dari Stasiun kamera Merbabu, Tunggularum, Ngepos dan Babadan2. Baik pada kubah tengah dan kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan.
"Volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik," ucapnya.
Dari catatan BPPTKG intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Terutama untuk kegempaan guguran dan vulkanik dalam.
BPPTKG mencatat dalam sepekan terakhir ini kegempaan Gunung Merapi di antaranya tercatat 553 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 11 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 40 kali gempa Fase Banyak (MP), 296 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT).
"Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ucapnya.
Baca Juga:Guguran Susulan Erupsi Gunung Masih Berlangsung, Warga di Sekitar Lereng Turun ke Titik Kumpul
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.