Risky juga mengatakan bahwa pada akhirnya kembali pada kebebasan masing-masing manusia dalam memilih.
Jika memang dirasa tidak ada presiden dan wakilnya yang sesuai dengan keinginannya dalam membangun Indonesia 5 tahun ke depan, tak masalah jika memutuskan untuk golput.
"Beberapa programnya cukup tau sih, menarik. Tapi ya tetap saja ada pasangan yang layak, ada yang tidak. Intinya jangan salah pilih. Menurut saya, kalaupun memang tidak ada presiden yang sesuai dengan keinginan, ya tidak apa-apa kalau mau golput juga.", ucap Risky.
Sama halnya dengan Risky, Droste (19) seorang mahasiswi fakultas filsafat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini juga mengaku pemilihan presiden besok merupakan pengalaman perdananya.
Baca Juga:Ketar Ketir Gibran Terancam Gagal Jadi Cawapres Muda, Prabowo Gigit Jari
Droste mengatakan bahwa ia cukup antusias dengan pemilihan besok, karena terlepas dari ketidakseimbangan antar masing-masing calon, tetap terlihat bahu membahu dan saling melengkapi satu sama lain.
Salah satu program kerja yang dicermati Droste dari masing-masing calon presiden dan wakilnya adalah program kerja Kartu Indonesia Sehat khusus lansia.
Menurut Droste, program kerja tersebut menarik dan akan sangat membantu orang-orang lansia yang memang membutuhkan.
Droste juga menambahkan bahwa intinya dalam melakukan pemilihan umum itu harus sesuai dengan kehendak masing-masing, jangan terbawa oleh argumen-argumen orang lain.
"Pernah nonton Mas Gibran, katanya dia bakal mengadakan kartu indonesia sehat khusus lansia itu, itu menarik sih. Ya terlepas dari ketidakseimbangan antara masing-masing calon, menurut saya tetap saling melengkapi dan bahu membahu ya. Tapi kalau memang tidak ada yang dirasa sesuai dengan kehendak kita, ya tidak masalah juga kalau mau golput. Yang penting jangan terbawa oleh omongan-omongan orang lain.", jelas Droste.
Baca Juga:Pakar Sebut Ada Aktor Besar Di Balik Putusan MK Soal Syarat Cawapres: Telunjuk Mengarah Ke Jokowi
Kontributor: Fristian Setiawan