SuaraJogja.id - Calon Presiden yang diusung PKS, Partai Nasdem dan PKB, Anies Baswedan berkomentar atas ungkapan PCNU Semarang yang mengatakan ada instruksi dari PBNU untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 dalam Pemilu kali ini.
Anies menyangsikan instruksi tersebut. Dia justru balik bertanya bukankan instruksinya adalah NU harus netral dalam pemilu kali ini. Oleh karena itu, agar tidak menjadi polemik maka biar diselesaikan internal.
" Bukankah instruksinya harus Netral?"kata Anies usai kampanye terbuka di lapangan Jambidan Kapanewon Banguntapan Bantul, Selasa (23/1/2024).
Hanya saja Anies mengatakan, yang namanya instruksi netral tersebut memang harus didisiplinkan. Namun jika ada yang melanggar dan didiamkan saja tidak ada tindakan maka berarti dibolehkan untuk tidak sesuai dengan instruksi.
Baca Juga:Anies Baswedan Pilih No Comment Soal Anggapan Jokowi Pasang Badan ke Prabowo
Menurut Anies, rakyat atau bangsa Indonesia ini sudah kritis dan sudah sangat punya akses informasi. Oleh karenanya dia berpesan agar janganlah rakyat itu diberikan pemandangan yang mengganggu akal sehat saja.
"Kita lihat. Biar diselesaikan internal saja," kata Anies Baswedan.
Seperti santer diberitakan, Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang, KH Hanief Ismail membeberkan amanat dari PBNU yang disampaikan beberapa waktu lalu di Magelang, Jawa Tengah terkait Pilpres 2024. Di mana amanat itu menyatakan petunjuk PBNU agar Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, dan nominasi tinggi untuk adalah paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Tanggal 7 Januari yang lalu seluruh Jawa Tengah, pengurus NU, dan DIY, dikumpulkan di Magelang," terang dia
Kemudian dari PBNU menyampaikan amanatnya, yaitu dalam rangka menyelamatkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak baik maka dalam Pilpres yang akan datang menyuruh warga NU Sa'mina wa Athona, memenuhi, menenaati dan mengikuti petunjuk PBNU ketika Pilpres akan datang.
Baca Juga:Disinggung Goblok Usai Debat Capres, Anies Baswedan: Matur Nuwun Pak Prabowo
KH Haniefpun mengungkapkan alasan PBNU mengeluarkan amanat tersebut. Alasannya adalah dalam sejumlah survei yang dilakukan lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran selalu paling unggul dibandingkan dua paslon lain baik Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud.
Kontributor : Julianto