SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslich menandaskan bakal mengevaluasi kembali apakah bus atau kendaraan besar lainnya tetap diperkenankan melewati jalur Imogiri-Mangunan yang sering memakan korban baik korban jiwa ataupun materi.
Halim mengakui jika kecelakaan bus Saestu Trans asal Karanganyar, Jawa Tengah Kamis (8/2/2024) kemarin adalah kedua kalinya yang melibatkan rombongan. Di mana yang pertama terjadi pada awal tahun 2022 lalu di mana menelan korban jiwa 13 orang saat bus rombongan asal Sukoharjo Jateng menghantam tebing.
"Sejak kecelakaan itu, sejumlah langkah antisipasi sudah kita lakukan," ujar dia dikutip Jumat (9/2/2024).
Halim mengatakan sejak dari kecelakaan 2022 itu pihaknya sudah memperbanyak rambu-rambu baik dari arah bawah maupun arah atas. Dinas Perhubungan sudah melakukan pemasangan rambu-rambu itu semakin banyak.
Dengan kejadian ini, pihaknya tentu akan melakukan evaluasi kembali kenapa kecelakaan ini terjadi lagi Nantinya pihaknya akan membuka kembali rekomendasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) karena mereka telah melakukan penelitian atau pengujian di jalan tersebut.
"KNKT sudah lakukan penelitian dan ada rekomendasi-rekomendasinya yang nanti akan kita pelajari, " terang Halim.
Halim menyebut jika jalan Imogiri-Mangunan merupakan jalan tingkat provinsi, sehingga nanti akan mereka sampaikan kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum provinsi agar rekomendasi dari KNKT ditindaklanjuti.
"Ada beberapa itu yang mesti kita kita perhatikan dan kita laksanakan," tandasnya.
Dia kembali menyerukan kepada operator bus atau rombongan wisatawan yang ingin berwisata di kawasan Kapanewon Dlingo agar memperhatikan kondisi kendaraannya. Jika kondisi mesin ataupun rem tidak memungkinkan maka maka tidak diperkenankan melalui jalur Imogiri-Mangunan.
Kontributor : Julianto