SuaraJogja.id - Muda Bicara ID menyelenggarakan survei jelang kontestasi pada Pilkada Kota Yogyakarta 2024 mendatang. Survei ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang panorama politik dan sosial Kota Jogja menjelang Pilkada 2024.
Iqbal Khatami, selaku Founder Muda Bicara ID menuturkan survei ini dilakukan pada 1-14 Maret 2024. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 responden yang tersebar secara proporsional di 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta.
Nama-nama yang masuk dalam radar bakal calon wali kota maupun wakil wali kota pun disebutkan dalam survei ini. Survei ini mencakup partisipasi pemilih, popularitas dan akseptabilitas bakal kandidat serta memetakan persepsi masyarakat terhadap isu-isu sosial yang dihadapi.
"Dinamika Pilwalkot Yogyakarta telah dimulai dan kontestasi khususnya pada bursa calon masih sangat dinamis," kata Iqbal dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga:DPC PDIP Sleman Buka Kemungkinan Koalisi di Pilkada 2024
Disampaikan Iqbal, sejumlah tokoh sudah muncul dari masyarakat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di Kota Jogja. Mulai dari Penjabat Wali Kota Yogyakarta saat ini hingga politisi-politisi kawakan.
Berdasarkan hasil survei kepada responden, ada beberapa nama dianggap cocok dan dipilih oleh masyarakat untuk menjadi Wali Kota Yogyakarta. Nama Pj Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menempati urutan paling tinggi dengan 26 persen.
Kemudian dibuntuti oleh mantan Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi dengan 16,8 persen. Lalu ads Eko Suwanto 15,8 persen, M. Afnan Hadikusumo 15,7 persen, Imam Priyono 13 persen, Dwi Kuswantoro 7,6 persen, Arif Noor Hartanto 2,3 persen, Akhid Widi Rahmanto 1,4 persen serta Budi Waljiman 1,2 persen.
"Meski demikian, pemilih yang masih dapat merubah pilihannya atau swing voters juga tergolong tinggi yaitu 56,5 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan secara tegas atau undecided voters masih sebesar 29,8 persen," lanjut Iqbal.
Iqbal kenyebut masih ada potensi perubahan peta politik jelang Pilkada Kota Jogja mendatang. Apalagi nama-nama yang muncul itu juga masih mencari kendaraan politik untuk maju berkontestasi.