UKT Mahal, Kuliah Ambyar: Nestapa Mahasiswa di Jogja Menyikapi Tingginya Biaya Jadi Sarjana

Meski pemerintah membatalkan kenaikan UKT di tahun ini, bukan berarti persoalan biaya kuliah yang mahal lantas paripurna. Faktanya di Jogja banyak mahasiswa mengeluh soal UKT

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 03 Juni 2024 | 15:55 WIB
UKT Mahal, Kuliah Ambyar: Nestapa Mahasiswa di Jogja Menyikapi Tingginya Biaya Jadi Sarjana
Ilustrasi UKT mahal. [Suarajogja/Ema Rohimah]

SuaraJogja.id - Pemerintah memang telah membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal atau UKT di tahun ini. Tapi keputusan tersebut nyatanya bukanlah pamungkas dari persoalan mahalnya biaya kuliah yang mencekik sebagian besar mahasiswa.  

Persoalan kuliah mahal setidaknya sudah mulai terdengar sejak beberapa tahun terakhir, termasuk di Jogja yang punya jargon sebagai Kota Pendidikan. Perguruan tinggi negeri yang dulu diharap dapat menjadi kebanggaan kini justru kian tak bisa diandalkan. 

Ketidaksesuaian UKT hingga proses penyesuaiannya yang berbelit membuat mahasiswa dan juga orang tua pun kelimpungan menyikapinya.

Tim Suarajogja menemukan ketika proses tarik ulur mengenai wacana kenaikan UKT di tahun ini masih berlangsung, tak sedikit di antara para mahasiswa yang kuliah di Jogja harus putar otak agar bisa mengakali biaya kuliah yang dianggap mahal. Skema utang dan cuti pun ditempuh demi satu tujuan tuntas menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar sarjana yang diimpikan.

Baca Juga:Ratusan Mahasiswa UGM Terancam Tak Lanjutkan Kuliah Akibat UKT, Kampus Genjot Cari Beasiswa

Tapi tak sedikit diantaranya yang terpaksa memupus mimpinya itu dan menyerah di tengah jalan. Mereka harus merelakan berhenti kuliah karena tak tahan dicekik biaya yang tak terjangkau.

Aku Terpaksa Berhenti Kuliah

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Thoriqotur Romadhani atau pria yang akrab disapa Toy pernah bersaksi perihal fenomena mahasiswa yang terpaksa berhenti kuliah karena tak tahan dengan beban UKT yang besar.

Toy mengungkapkan salah seorang  mahasiswa yang berhenti kuliah itu merupakan angkatan 2022 yang berasal dari Lampung. Saat kuliah mahasiswa itu mengambil program studi Perbandingan Mahzab.

"Itu sampai putus kuliah karena tidak mampu membayar UKT," kata Toy saat membuka acara dialog terbuka bakal calon rektor UIN Sunan Kalijaga Jogja, Senin (27/5/2024).

Baca Juga:UGM Bakal Tinjau Ulang Kerjasama Jasa Pinjol untuk Bayar UKT Mahasiswa

Ditanya lebih lanjut mengenai hal tersebut, Toy mengatakan mahasiswa tersebut kini sudah tak berada di kampus lagi. Berdasarkan informasi yang diterima mahasiswa itu mendapat golongan UKT yang di atas kemampuan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak