Target 10 Ribu Pengunjung! Candi Prambanan Hadirkan Festival Taman Bermain Bernuansa Budaya

Pada liburan sekolah tahun 2024 ini, jumlah kunjungan yang mereka catat sudah mencapai capai 20 ribu perhari

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 03 Juli 2024 | 22:10 WIB
Target 10 Ribu Pengunjung! Candi Prambanan Hadirkan Festival Taman Bermain Bernuansa Budaya
Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2020). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan pada liburan sekolah ini mengalami peningkatan signifikan dibanding dengan hari biasa ataupun libur akhir pekan di hari biasa. Pengelola Candi Prambanan, PT Taman Wisata Candi (TWC) berusaha mendongkrak kunjungan dengan menggelar berbagai event dengan tema khusus.

Direktur Utama PT TWC Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengungkapkan pada liburan sekolah kali ini, Candi Prambanan sudah 100 persen siap untuk menciptakan suasana bagaimana anak-anak bisa berbahagia berlibur ke Candi Prambanan. Pihaknya berupaya menciptakan situasi agar anak-anak bisa menikmati herritage dengan ceria.

"Kami ingin menciptakan ekosistem wisata baru di DIY dan Jateng. Bukan untuk menyaingi yang sudah ada tetapi melengkapi," tutur Febrina, Rabu (3/7/2024)

Febrina menyebut, di luar acara libur sekolah, jumlah kunjungan ke Candi Prambanan setiap harinya rata-rata hanya sekitar 5-7 ribu orang dan ketika akhir pekan sampai 12 ribu orang. Namun pada liburan sekolah tahun 2024 ini, jumlah kunjungan yang mereka catat sudah mencapai capai 20 ribu perhari, dan bahkan terkadang sampai 23 ribu orang.

Baca Juga:Bangunan Cagar Budaya SD Ungaran 1 Yogyakarta Rusak, Disbud Kota Siap Renovasi

Jika dibandingkan dengan libur sekolah tahun 2023 yang lalu, pihaknya mencatat ada kenaikan 10 - 15 persen jumlah pengunjung yang datang ke Candi Prambanan. Dan kali ini, pihaknya terus berupaya mendongkrak jumlah kunjungan dengan menggelar event bertema khusus di mana targetnya memang segmen anak-anak.

"Kami menggelar event 'DolanRia Prambanan' dengan tema anak-anak," terangnya.

Dalam DolanRia Prambanan ini pihaknya menargetkan setidaknya ada sekitar 10 ribu pengunjung yang bakal mengikutinya. Dan program DolanRia ini akan terus dikembangkan sehingga orang akan ingat Prambanan saat libur sekolah. Dalam program DolanRia Prambanan ini, pengunjung akan bisa melakukan eksplorasi kegiatan lain selain melihat candi.

Dalam program ini, nantinya pihaknya bakal menghadirkan karakter Nusa, karakter anak yang dianggap mewakili karakter sebenarnya anak-anak Indonesia yang masih menjaga tradisi dan adat istiadat bangsa Indonesia. Karakter ketimuran seperti saling menyapa hingga mengucapkan terimakasih akan coba mereka edukasikan kepada anak-anak yang berkunjung ke Candi Prambanan.

"Kami juga akan hadirkan guest star yang sesuai dengan moment anak-anak," ungkapnya.

Baca Juga:Klitih Masih Saja Marak di Jogja, Pemda DIY Diminta Contoh Penerapan Program Sabtu Budaya

DolanRia Prambanan merupakan festival Taman Bermain Warisan Budaya Pertama di Indonesia yang menggabungkan berbagai unsur permainan, musik, pertunjukan seni, dan budaya yang edukatif, menciptakan pengalaman yang penuh keceriaan dan keseruan.

Terdiri atas PentasRIA yang merupakan sajian ragam pertunjukan kesenian budaya lokal dengan kehadiran seniman dan para musisi terkenal yang inspiratif diantaranya Quinn Salman, The Bandels, RAN, dan Mocca dan LokakaRIA sebagai kelas-kelas edukasi yang dapat diikuti anak-anak dengan 11 pilihan yang memberikan kesempatan untuk belajar melalui berbagai topik-topik menarik.

Mengangkat tema "Generasi Jelajah Budaya", DolanRia Prambanan ingin menciptakan suasana unik di mana anak-anak belajar bahwa keberagaman adalah jembatan untuk memperkaya pengalaman.

Pengunjung juga dapat menikmati Pameran Keluarga dan juga Pasar Medang yang berkolaborasi dengan pelaku kuliner UMKM di sekitar kawasan destinasi dengan mengangkat lokalitas. Nantinya pengunjung diharapkan merasakan petualangan menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu yang tak terbatas, merangkul perbedaan budaya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini