Dirugikan Akibat Peretasan Google Bisnis, Rental Motor Indonesia Lapor ke Mapolda DIY

Yanuar menceritakan penipuan itu dilakukan pelaku dengan mengubah data berupa nomor telpon bahkan hingga nama rental motor di google bisnis.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:43 WIB
Dirugikan Akibat Peretasan Google Bisnis, Rental Motor Indonesia Lapor ke Mapolda DIY
Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) menunjukkan data yang diubah penipu saat ditemui di Mapolda DIY, Selasa (13/8/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id -  Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) melaporkan kasus penipuan yang dialami ke Mapolda DIY. Hal ini menyusul peretasan masif di Google bisnis yang dilakukan kepada komunitas RMI di seluruh Indonesia.

"Kami dari pengurus Rental Motor Indonesia, bermaksud untuk melaporkan kejadian kemarin yaitu penipuan melalui Google Maps yang telah diubah itu," ujar Ketua Umum Rental Motor Indonesia (RMI) Yanuar Gajaksahda saat ditemui di Mapolda DIY, Selasa (13/8/2024).

Pelaporan itu hendak dilakukan setelah RMI merasa dirugikan atas kejadian tersebut. Pasalnya hampir seluruh anggota RMI mengalami peretasan tersebut.

"Nah kami dari para rental motor seluruh Indonesia itu kebetulan kena dampaknya semua dan hampir seluruh Indonesia itu telah diubah," ucapnya.

Baca Juga:Tak hanya Simpan Buku, Perpustakaan Daerah Bertransformasi Kembangkan SDM Warga

Yanuar menceritakan penipuan itu dilakukan pelaku dengan mengubah data berupa nomor telpon bahkan hingga nama rental motor di google bisnis. Setelah diubah penipu meminta uang muka kepada calon pelanggan.
 
Setelah uang DP itu masuk kemudian pelaku meminta lagi untuk uang asuransi. Sehingga biaya yang diminta oleh penipu tersebut cukup banyak.

"Dari calon konsumen kita yang sudah merasa transfer tapi motornya tidak dikirim-kirim dan kemudian dari konsumen akan menghubungi pemiliknya, biasanya mencari lebih detail lagi dan menghubungi pemiliknya dan mengkonfirmasi bahwa pesanannya bagaimana," terangnya.

"Dan dari pemiliknya merasa bahwa tidak ada pesanan yang masuk. Sehingga dari situ ibaratnya konsumen marah-marah dengan pemilik rental tersebut," imbuhnya.

Sejumlah barang bukti turut disiapkan untuk memperkuat laporan polisi tersebut. Di antaranya bukti transfer korban kepada rekening penipu hingga bukti percakapan antara konsuem dan terduga pelaku.

Pihaknya akan berkoordinasi lebih dulu dengan kepolisian terkait pelaporan ini. Mengingat identitas terduga pelaku sendiri belum diketahui secara pasti. 

Baca Juga:Terdampak Proyek Tol Jogja, Begini Progres Pemindahan Makam Mbah Celeng

"Kita membawa bukti screenshot kemudian bukti-bukti transfernya, makanya kita nanti akan berkoordinasi kepolisian kira-kira apa saja yang dibutuhkan untuk membuat laporan ini. Screenshot percakapan ada sama bukti transfernya juga ada," tandasnya.

Dia bilang akibat kejadian ini kredibilitas rental motor kemudian dipertanyakan. Apalagi beberapa anggota penyedia jasa rental yang meminta uang. 

"Nah inilah ini dampaknya kredibilitas rental motor akhirnya dipertaruhkan. Jadi sekarang konsumen itu sangat tidak percaya ketika memesan sewa motor yang ujungnya kita meminta uang DP duluan," ujarnya.

"Ada yang menerapkan DP dan ada yang tidak. Jadi yang menerapkan DP ini makanya yang akan kena masalahnya ya kan karena kredibilitasnya akan semakin turun karena itu tadi kasus seperti ini," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini