Petugasnya Dirampok, Pos Damkar Godean Ditutup Sementara, Pelayanan Dialihkan ke Mako Induk

Disinggung sampai kapan penutupan Pos Damkar Godean, Evi mengatakan akan menunggu hingga pemeriksaan polisi rampung.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 13 September 2024 | 18:11 WIB
Petugasnya Dirampok, Pos Damkar Godean Ditutup Sementara, Pelayanan Dialihkan ke Mako Induk
Kepala Satpol-PP Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Kasus dugaan perampokan yang terjadi di Pos Damkar, Godean, Dusun Senuko, Kalurahan Sidoagung, Kapanewon Godean, Sleman, Jumat (13/9/2024) pagi langsung ditanggapi oleh Satpol PP Sleman.

Operasional Pos Damkar Godean, ditutup sementara. Penutupan sementara dilakukan untuk kebutuhan pemeriksaan olah tempat kejadian Kepolisian.

"Ya [ditutup] sementara sambil menunggu pemeriksaan polisi," kata Kepala Satpol PP, membawahi Bidang Pemadam Kebakaran Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Jumat.

Shavitri menjelaskan, bahwa ada pergeseran operasional termasuk alat dan kebutuhan yang ada di Pos Damkar Godean tersebut. Evi panggailan akrabnya menyebutkan Mako Induk Damkar Sleman akan mengambil alih peran pos tersebut.

Baca Juga:Kronologi Petugas Damkar Godean Sleman Dirampok 6 Orang Usai Jebakan Laporan Palsu

Disinggung sampai kapan penutupan Pos Damkar Godean, Evi mengatakan akan menunggu hingga pemeriksaan polisi rampung.

"Semoga tidak lama. Soalnya ini weekend juga," kata dia.

Selama markas damkar Godean ditutup, kondisi Kedaruratan di Sleman tetap dilayani melalui Mako Induk damkar Sleman.

Seperti diketahui kasus dugaan perampokan dan penganiayaan yang dialami T (46) di Pos Damkar Godean menjadi sorotan warga Sleman.

Korban awalnya piket bersama tiga orang lain di lokasi. Pada pukul 04.20 WIB seorang warga mengaku kemasukan ular dan meminta bantuan petugas untuk mengevakuasi di wilayah Jomboran, Sendangagung, Minggir, Sleman.

Baca Juga:Tekan Gagal Panen, Warga Minggir Gelar Lomba Berburu Hama Tikus

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan bahwa laporan yang diterima petugas tersebut sebenarnya palsu. Tiga orang berangkat ke lokasi, sementara T berjaga di pos.

"Laporan ular tersebut terjadi di rumah daerah Jomboran, Sendangagung, Minggir, Sleman yang pada akhirnya diketahui laporan palsu," ujar Yuswanto Ardi.

Tak lama, enam orang tak dikenal mendatangi pos tersebut dan melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam jenis celurit sambil meminta tas kerja korban yang berisi dompet serta HP merk Redmi Note 8.

Usai melancarkan aksinya, para pelaku pergi. Sementara korban meminta bantuan serta melapor ke Kantor Kapanewon Godean.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak