Mengenang Bong Suwung: Cerita Mbak Tum hingga Petrus yang Kini Tinggal Puing

Setelah 14 tahun, kawasan Bong Suwung yang dulu dikenal sebagai area prostitusi kini telah diratakan dengan tanah setelah warga setempat sepakat dengan kompensasi dari PT KAI

Galih Priatmojo
Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:18 WIB
Mengenang Bong Suwung: Cerita Mbak Tum hingga Petrus yang Kini Tinggal Puing
Permukiman di kawasan Bong Suwung sebelum akhirnya digusur dan dibongkar oleh PT KAI pada Kamis (3/10/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - "...Di balik tembok semuanya gelap, dari balik kegelapan itu terdengar suara berat seorang lelaki".

"anak kecil! Mau apa di sini?" Asal anak kecil kok mencari Mbak Tum...Dalam kegelapan terdengar suara tawa lelaki dan perempuan. Untuk sejenak ia merasa tersinggung, sebenarnya antara tersinggung dan takut. Namun hasratnya untuk mencari mbak Tum kuat sekali..."

Petikan cerita tersebut merupakan nukilan dari cerpen bertajuk Istana Tembok Bolong karya Seno Gumira Ajidarma.

Cerpen yang terbit pada 2016 itu memotret wajah prostitusi di Yogyakarta, tepatnya di kawasan Bong Suwung pada era 1970an melalui sosok Mbak Tum.

Baca Juga:Setelah Bong Suwung, KAI Bakal Sterilisasi Kawasan Emplasement di Daop 6

Ya, wilayah Bong Suwung yang secara administratif terletak di Kecamatan Gedongtengen sejak lama mendapat imej sebagai salah satu kawasan prostitusi di Yogyakarta.

Merunut sejarah, kawasan yang berada di pinggiran rel kereta api tersebut mulanya merupakan areal pekuburan bagi warga Tionghoa.

Di masa Kolonial, areal tersebut sempat dipakai untuk eksekusi para begundal dan penjahat.

Kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Ngebong atau Ngeril itu pada era 1970an kondang jadi tempat persamuhan mereka yang ingin melampiaskan hasrat seksual hingga penikmat miras.

warga membongkar rumahnya di Bong Suwung setelah sepakat digusur dan diberikan kompensasi oleh PT KAI, Sabtu (28/9/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]
warga membongkar rumahnya di Bong Suwung setelah sepakat digusur dan diberikan kompensasi oleh PT KAI, Sabtu (28/9/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

Dikutip dari skripsi Gea Puspita Hapsari bertajuk Komparasi Ruang Kegiatan Prostitusi di Perkotaan Yogyakarta (Studi Kasus: Pasar Kembang, Bong Suwung dan Sekitar Kawasan Terminal Giwangan tahun 2015, aktivitas prostitusi di Ngebong memanfaatkan tenda hingga gubug di pinggir rel kereta api.

Baca Juga:Tenggat Waktu Sterilisasi Selesai, Warga Bong Suwung Sepakat Digusur

Selain sebagai lokasi prostitusi, kawasan Bong Suwung yang jadi tempat berteduhnya para pemukim liar warga miskin kota juga kerap jadi tempat perjudian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak