SuaraJogja.id - Kecepatan internet di Indonesia mengalami peningkatan signifikan menjelang akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dalam 10 tahun terakhir, kecepatan rata-rata internet di Indonesia melonjak hingga 29,4 Mbps, dibandingkan dengan hanya 2,5 Mbps pada tahun 2014.
Berdasarkan data dari Akamai, penyedia layanan jaringan global, kecepatan internet rata-rata di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2014 tercatat sebesar 2,5 Mbps. Saat itu, Indonesia berada di peringkat ke-90 secara global.
Sepuluh tahun kemudian, menurut data dari Speedtest, kecepatan internet seluler di Indonesia mencapai rata-rata 29,40 Mbps per Oktober 2024. Sementara itu, kecepatan unggah (upload) pada kategori internet tetap (WiFi) atau fixed broadband berada di angka rata-rata 32,06 Mbps.
Peningkatan kecepatan internet di Indonesia mulai terlihat setelah Presiden Jokowi meluncurkan layanan 4G di frekuensi 1.800 MHz secara nasional pada 11 Desember 2015.
Baca Juga:Jokowi 'Turun Tangan': Atur Platform Digital, Selamatkan Media dari Kepunahan?
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan langkah penting dalam perkembangan teknologi digital di Indonesia.
"Jumat sore, 11 Desember 2015 atau sembilan tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan layanan 4G di frekuensi 1.800 Mhz secara nasional, di Museum Nasional, Jakarta Pusat," ujar Budi Arie dikutip melalui keterangan Pers Kominfo, Rabu (23/10/2024).
Selain itu, operator seluler seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, Hutchison 3, XL, dan Smartfren turut mengadopsi teknologi 4G, memungkinkan masyarakat menikmati internet dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya.
Tak hanya 4G, Indonesia juga meluncurkan layanan 5G di masa pemerintahan Jokowi. Pada 27 Mei 2021, Telkomsel menjadi operator seluler pertama yang memperkenalkan 5G di Indonesia. Menurut Direktur Utama Telkomsel saat itu, Setyanto Hantoro, kehadiran 5G menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam memanfaatkan teknologi broadband yang lebih canggih.
"Kami yakin, hadirnya teknologi jaringan seluler generasi kelima di Tanah Air akan membuka lebih banyak potensi kemajuan Indonesia untuk menjadi bangsa digital yang utuh dan mampu bersaing hingga di tingkat global, terutama dalam kekuatan ekonomi digital," ujar Setyanto.
Baca Juga:Indonesia Peringkat 22 Pariwisata Dunia, Pakar: Saatnya Kemenparekraf Jadi Kementerian Koordinator
Budi Arie menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya. Ia menegaskan bahwa fondasi ini akan terus memperkuat transformasi digital Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045.