Waspada HMPV Kulon Progo Siaga Satu Antisipasi Lonjakan Kasus dari Tiongkok

Gejala HMPV meliputi batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkiolitis.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 07 Januari 2025 | 17:10 WIB
Waspada HMPV Kulon Progo Siaga Satu Antisipasi Lonjakan Kasus dari Tiongkok
Ilustrasi Tes HMPV - Ciri Infeksi HMPV (Unsplash)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mulai mengambil langkah antisipasi terhadap meningkatnya kasus Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini dilaporkan mengalami lonjakan di China.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada instruksi langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait HMPV.

"Namun, Kemenkes RI telah mengarahkan untuk meningkatkan kewaspadaan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon [SKDR]," ujar Sri Budi dikutip Selasa (7/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa SKDR digunakan untuk memantau kewaspadaan dini terhadap penyakit seperti pneumonia dan Influenza Like Illness. Selain itu, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) diinstruksikan untuk mendata dan melaporkan kasus terkait HMPV berdasarkan kode ICD-10, yaitu J12.3 dan B97.81.

Baca Juga:Ini Deretan Makanan Bergizi yang Bisa Bantu Cegah Virus HMPV

Berdasarkan informasi yang diterima, gejala HMPV meliputi batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil), hingga pneumonia. Pada kondisi yang parah, HMPV dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

"Sejauh ini belum ada penjelasan resmi mengenai gejala spesifik HMPV. Kami terus memantau perkembangan terbaru," tambahnya.

Sri Budi juga mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan secara mandiri, terutama bagi mereka yang tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Beberapa upaya pencegahan meliputi menjaga pola hidup bersih dan sehat, menghindari kerumunan, serta menggunakan masker bagi yang mengalami gejala.

Dinas Kesehatan Kulon Progo juga menggerakkan seluruh bidang kesehatan untuk antisipasi, termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat, serta pengelolaan sumber daya kesehatan.

Baca Juga:Tiga Kasus Ternak Sapi Bergejala PMK Dilaporkan Muncul di Kulon Progo

"Kami juga melakukan kajian mingguan melalui Tim Epidemiologi Kabupaten guna meningkatkan kewaspadaan di setiap fasyankes," jelas Sri Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini