Bus Listrik Ramah Lingkungan Kini Layani Rute Sumbu Filosofi Jogja

Satu bus bisa memutar rute 5 hingga 6 kali Pulang Pergi.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 20 Januari 2025 | 19:38 WIB
Bus Listrik Ramah Lingkungan Kini Layani Rute Sumbu Filosofi Jogja
Dua bus listrik Trans Jogja diujicobakan di kawasan Sumbu Filosofi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (22/11/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Pasca diluncurkan pada Desember 2024 lalu, dua bus listrik diujicobakan mulai Senin (20/1/2025). Dua bus listrik beroperasi khusus di rute Sumbu Filosofi.

"Dua bus listrik rutenya sama, beriringan dengan jeda 15 menit antara kendaraan," papar Kabid Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Wulan Sapto Nugroho saat dikonfirmasi, Senin siang.

Sapto menyebutkan, uji coba akan diberlakukan selama satu tahun ke depan secara gratis. Untuk dua bus listrik yang beroperasi saat ini, rute pertama dari Bandara Adisutjipto yang merupakan tempat mengisi energi baterai. Penumpang cukup menggunakan kartu tap untuk bisa menaiki dua bus listrik yang disediakan.

Rute berlanjut menuju kawasan Sumbu Filosofi mulai dari Jalan Laksda Adisutjipto, Jendral Sudirman, Tugu Pal Putih, Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro, jalan Panembahan Senopati, Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali, Stadion Kridosono, Jalan Langensari kembali ke Jalan Laksda Adisutjipto dan berhenti di Bandara Adisutjipto.

Baca Juga:Dishub Bantul dan Polres Siap Amankan Libur Nataru, Ratusan Kendaraan Dicek

Tiap bus listrik beroperasi mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB. Satu bus bisa memutar rute 5 hingga 6 kali Pulang Pergi (PP) selama beroperasi.

Kapasitas listrik ini lebih sedikit dibandingkan Trans Jogja. Bus ini memiliki tempat duduk untuk 18 penumpang, untuk penumpang yang berdiri bisa menampung 10 orang.

"Tiap bus listrik kira-kira memutar satu jam lebih sedikit untuk rutenya untuk PP, tergantung kondisi lalu lintas," jelasnya.

Sapto menambahkan, dari uji coba yang dilakukan selama sehari ini, bus listrik belum bisa beroperasi penuh hingga malam hari. Hal ini disebabkan keterbatasan kapasitas baterai. Selama delapan jam beroperasi, kapasitas baterai habis hingga 80 persen.

Bus listrik harus kembali mengisi daya sekitar 1 jam untuk bisa kembali beroperasi. Karena Dishub masih membatasi jam operasional bus listrik sebelum masalah tersebut bisa diatasi.

Baca Juga:Okupansi Bus di Gunungkidul saat Nataru Diprediksi Anjlok, Ini Penyebabnya

"Dari pantauan yang kami lakukan, antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam menggunakan bus listrik. Kami harap hasilnya positif. Dari sisi teknis, karena ini teknologi baru, nanti evaluasi akan menunjukkan kelebihan dan kekurangannya," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekda DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, pengoperasian bus listrik dilakukan untuk membangun ekosistem transportasi yang selaras dengan nilai keberlanjutan lingkungan. Selain itu mengurangi emisi karbon dan kebisingan, angkutan berbasis listrik ini mendukung kenyamanan wisatawan yang menikmati keindahan kawasan Sumbu Filosofi.

"Kawasan Sumbu Filosofi sebagai pusat mobilitas menjadi lokasi strategis untuk memulai transformasi ini dan menciptakan ruang kota yang lebih sehat bagi masyarakat," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak