Lakukan Pertemuan Tertutup Selama 5 Jam, Ini Pesan Sri Sultan HB X kepada Pimpinan Daerah Terpilih

Sri Sultan HB X melakukan pembicaraan tertutup dengan para pimpinan daerah terpilih. Dalam pertemuan tersebut salah satunya membahas soal efisiensi anggaran

Galih Priatmojo
Rabu, 05 Februari 2025 | 15:37 WIB
Lakukan Pertemuan Tertutup Selama 5 Jam, Ini Pesan Sri Sultan HB X kepada Pimpinan Daerah Terpilih
Para bupati dan wali kota terpilih menyampaikan pesan Sri Sultan HB X usai rapat koordinasi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (05/2/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X memanggil lima pimpinan daerah yakni bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil (wawali) wali kota terpilih di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (05/2/2025).

Mereka yang hadir yakni Wali Kota dan Wawali Kota Yogyakarta terpilih, Hasto Wardaya-Wawan Harmawan, Bupati Sleman Terpilih, Hardaya Kiswaya, Bupati dan Wakil Bupati Bantul terpilih, Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta, Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo terpilih, Agung Setyawan-Agung Purwoko serta Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul terpilih, Endah Subekti Kuntaringsih-Joko Parwoto.

Dalam pertemuan tertutup yang digelar selama lima jam sejak pukul 08.30 hingga 13.30 WIB tersebut, Sultan menyampaikan sejumlah pesan kepada mereka. Sejumlah kebijakan pemerintah seperti efisiensi anggaran pun dibahas dalam pertemuan itu.

"Beliau (Sultan-red) menekankan pentingnya bekerja dengan sungguh-sungguh dan memahami perubahan yang tengah terjadi. Program-program pemerintah harus lebih bermanfaat dan berdampak langsung kepada masyarakat. Selain itu, beliau juga mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Namun, di saat yang sama, progresivitas juga harus ada dan nyata," paparnya.

Baca Juga:Keraton Yogyakarta Ujicoba Tutup Plengkung Gading, Sri Sultan HB X: Kalau Memungkinkan Dilanjut

Terkait kebijakan efisiensi anggaran yang digulirkan pemerintahan Prabowo Subianto, menurut Halim, Sultan menekankan anggaran di kabupaten harus berbasis manfaat, berdampak nyata dan menghasilkan sesuatu yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, efisiensi anggaran adalah suatu keharusan.

Karenanya Bantul tengah membahas refocusing anggaran. Misalnya, perjalanan dinas harus dikurangi, belanja alat tulis kantor (ATK) juga harus dipangkas, bahkan pengeluaran untuk konsumsi juga harus dikurangi.

Hasil dari refocusing ini nantinya akan dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan dan perbaikan infrastruktur, terutama untuk mengurangi ketimpangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Sebab meskipun APBD 2025 sudah ditetapkan, tetap ada arahan langsung dari Presiden melalui Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri agar efisiensi dilakukan.

"Sehingga anggaran dapat dialihkan ke program-program yang benar-benar berdampak bagi masyarakat. Proses ini masih berjalan," paparnya.

Kota Yogyakarta Fokus Atasi Sampah

Baca Juga:Dari Kaliurang, Pemuda Lintas Iman Gaungkan Memayu Hayuning Bawana versi Generasi Milenial

Sementara Hasto mengungkapkan, selain efisiensi anggaran, Sultan juga mewanti-wanti dirinya untuk melakukan pengelolaan sampah. Sebab hingga saat ini sampah masih jadi persoalan serius di Kota Yogyakarta.

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, efisiensi anggaran tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Ini adalah pesan utama dari beliau. Ya, tadi juga disampaikan bahwa ada optimisme dalam pengelolaan sampah ke depan lebih cepat teratasi," ungkapnya.

Hasto menambahkan, Pemkot diminta bekerjasama dengan Pemkab Bantul dalam pengelolaan sampah. Apalagi di kabupaten tersebut sudah mulai dibangun beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga diharapkan masalah sampah dapat segera teratasi.

Refocusing anggaran pun juga bisa diarahkan untuk pengelolaan sampah. Sebab bila lingkungan yang bersih akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.

"Jika lingkungan kumuh, banyak sampah, dan sanitasi buruk, maka kualitas Sumber Daya Manusia juga akan menurun. Ini berkaitan dengan prioritas nasional dalam pembangunan SDM," tandasnya.

Sleman Bangun Mitigasi Bencana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak