Aksi 'Indonesia Gelap' Bergulir di Jogja, Mahfud MD: Banyak Program Pemerintah yang Terang

Di satu sisi, Mahfud bilang memang ada dari sikap pemerintah yang benar untuk diprotes.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 20 Februari 2025 | 12:17 WIB
Aksi 'Indonesia Gelap' Bergulir di Jogja, Mahfud MD: Banyak Program Pemerintah yang Terang
Pengamat politik Mahfud MD saat memberi keterangan kepada wartawan ditemui di UGM, Kamis (20/2/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Mahfud MD tak mempermasalahkan aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah daerah. Diketahui aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam gerakan 'Indonesia Gelap' masih bergulir di beberapa daerah termasuk Yogyakarta.

"Ya mungkin, yang pertama tentu harus dihargai sebagai aspirasi. Mudah-mudahan tidak ada tindakan yang sifatnya kontraproduktif bagi pembangunan demokrasi, baik dari mahasiswa maupun dari aparat," kata Mahfud ditemui di UGM, Kamis (20/2/2025).

Di satu sisi, Mahfud bilang memang ada dari sikap pemerintah yang benar untuk diprotes. Namun di sisi lain, ia menyebut masyarakat tidak boleh bersikap nihilis.

"Tidak boleh selalu berpandang setiap yang dilakukan oleh pemerintah misalnya salah, tidak, hal-hal tertentu saja yang perlu dikritisi, karena banyak hal lainnya yang mungkin bagus dan harus kita apresiasi," ujarnya.

Baca Juga:Spanduk Kritik Pemerintah Hiasi Kampus UGM, Seribu Massa Jogja Bergerak di Aksi Indonesia Gelap

Terkait seruan Indonesia Gelap yang kini disuarakan, menurut Mahfud, hal itu tidak sepenuhnya benar. Masih ada beberapa program pemerintah yang baik.

"Oh tidak, tidak seluruhnya gelap. Banyak juga yang terang gitu ya dan yang terang itu tidak perlu diproteskan. Misalnya makanan bergizi gratis, saya kira bagus sebagai sebuah program," ujarnya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu berpesan agar gerakan-gerakan yang sekarang timbul bisa disikapi secara demokratis oleh pemerintah. Sehingga memunculkan demokrasi yang berkeadaban, terbuka, dan dapat menampung semua aspirasi yang memang menjadi hak konstitusional warga negara.

"Tapi sekali lagi kita tidak bersifat nihilis," imbuhnya.

Mahfud turut menyinggung komentar negatif masyarakat soal reshuffle kabinet baru-baru ini. Menurutnya diperlukan waktu untuk memperbaiki keadaan terkhusus dalam hal ini di bidang pendidikan tinggi.

Baca Juga:Terkendala Jarak dan Kapasitas, Distribusi Makan Bergizi Gratis di Yogyakarta Belum Optimal

"Jadi kita harus tanggapi dulu secara positif sebelum membuahkan hasil atau sebelum mulai melangkah dari kebijakan-kebijakan baru. Saya rasa begitu saja. Tidak apa-apa ada demo-demo dan sebagainya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak