Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkab Sleman Pastikan Bahan Pokok hingga LPG Aman selama Ramadan

Pemkab Sleman juga melakukan pengawasan terhadap 10 SPBU.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 06 Maret 2025 | 16:04 WIB
Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkab Sleman Pastikan Bahan Pokok hingga LPG Aman selama Ramadan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan pengawasan dan pemantauan terkait ketersediaan BBM, LPG, serta beras di sejumlah lokasi, Kamis (6/3/2025). (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan pengawasan dan pemantauan terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), serta beras bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk tetap memastikan ketersedian komoditas tersebut selama bulan ramadan ini.

Serangkaian pengawasan dan pemantauan yang dilakukan di berbagai sektor itu di antaranya pengawasan dilakukan terhadap Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Lalu pemantauan terhadap Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), serta ketersediaan beras di Gudang Bulog.

Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto memastikan ketersediaan LPG di Bumi Sembada masih aman selama ramadan hingga Lebaran nanti. Selain stok, pihaknya turut mengawasi kelancaran distrubusi ke masyarakat.

Baca Juga:Begini Skema Rekayasa Lalu Lintas untuk Antisipasi Kepadatan di Exit Tol Tamanmartani saat Mudik Lebaran

"Kami memastikan stok LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri," ujar Susmiarto, Kamis (6/3/2025).

Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Sleman mendapat alokasi 15.891.667 tabung LPG untuk tahun 2025. Terkhusus untuk bulan Maret 2025 dengan alokasi 1.227.000 tabung guna mendukung kebutuhan masyarakat menghadapi bulan suci.

Selain itu, kata Susmiarto, pemantauan juga mencakup aspek keamanan tabung LPG. Mulai dari pengecekan kualitas hingga proses sortir bagi tabung yang bocor atau kedaluwarsa, sehingga masyarakat mendapatkan LPG yang aman dan berkualitas.

Kemudian untuk sektor BBM, Pemkab Sleman juga melakukan pengawasan terhadap 10 SPBU. Terlebih yang berada di jalur strategis arus mudik, seperti jalur utama Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Wates, Yogyakarta-Klaten, serta jalur alternatif di wilayah Turi, Pakem, Cangkringan, dan Prambanan.

Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat serta ketepatan ukuran takaran BBM yang dijual di SPBU.

Baca Juga:Tujuh OPD Pemkab Sleman Kosong, Tunggu Lampu Hijau Kemendagri untuk Lelang Jabatan

"Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa kualitas dan kuantitas BBM yang mereka beli sudah sesuai standar. Oleh karena itu, pengawasan ini akan terus kami lakukan demi melindungi hak konsumen," tambahnya.

Lalu untuk pemantauan ketersediaan beras bersama Perum Bulog Kanwil Yogyakarta. Disampaikan Susmiarto, berdasarkan data yang diperoleh, stok beras di Bulog Yogyakarta saat ini mencapai 19.500 ton, dengan gudang terbesar berada di Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang menyimpan 11.500 ton.

Menurut Suudi Mut’im, Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, distribusi beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dimulai sejak 3 Maret 2025, dengan kuota distribusi untuk wilayah Yogyakarta mencapai 11.500 ton.

"Harga beras di Bulog ditetapkan sebesar Rp11.000 per kilogram, sedangkan untuk operasi pasar melalui Pos Indonesia sebesar Rp12.000 per kilogram. Sementara itu, harga di luar skema tersebut mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp14.500 per kilogram," jelas Suudi Mut’im.

Dengan ketersediaan stok yang mencukupi, Pemkab Sleman memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri dapat terpenuhi dengan baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak