SuaraJogja.id - Arus mudik pada tahun ini diprediksi sudah akan dimulai dalam beberapa hari ke depan.
Hal tersebut menyusul kebijakan mengenai Work From Anywhere (WFA) untuk para ASN dan juga libur sekolah yang dimulai lebih awal.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat selama libur lebaran kali ini diprediksi akan mencapai 148,48 juta jiwa atau setara dengan 52 persen jumlah penduduk Indonesia.
Jumlah pergerakan yang besar itu selain berpotensi menimbullkan kemacetan tapi juga kecelakaan yang lebih tinggi.
Baca Juga:Sambut Arus Mudik, Terminal Wonosari Gelar Ramp Check dan Siapkan Karpet Lesehan di Ruang Tunggu
Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, Dewanti, menilai peran pemerintah sangat penting dalam menanggulangi permasalahan kecelakaan ini agar tidak semakin besar.
Setidaknya ada tiga hal yang harus disiapkan mulai dari upaya preventif, pada kejadian dan mitigasi setelah kecelakaan.
"Pemerintah sudah seharusnya memeriksa kondisi jalannya, perkerasan jalan, kemudian juga rambu atau pun mungkin marka jalan," kata Dewanti, Rabu (19/3/2025).
Prasarana pendukung lain yakni jembatan serta kelengkapan surat dari transportasi perlu ditinjau kembali.
Imbauan untuk memastikan para pengusaha jasa transportasi memberikan armada dalam kondisi baik juga perlu dilakukan.
Baca Juga:BKD DIY Ingatkan WFA Bukan Libur, ASN Diminta Tetap Beri Pelayanan Prima
Sosialisasi kepada masyarakat terkait pengaturan lalu lintas dan juga titik-titik rest area di jalan tol pun penting diberikan.
Persiapan mengenai sistem yang akan digunakan apabila terjadi kecelakaan mulai dari proses identifikasi, evakuasi korban, pengaturan lalu lintas, dan komunikasi harus turut diperhatikan pemerintah.
Program mudik gratis dinilai Dewanti, sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan dengan kendaraan pribadi.
Dewanti menambahkan bahwa penanganan setelah terjadi kecelakaan juga perlu dipersiapkan dengan baik.
Hal ini tidak jauh dari proses evakuasi dari korban kecelakaan untuk dapat segera dibawa ke pusat layanan kesehatan secepat mungkin.
"Jadi peran ambulans ini jadi sangat penting," tegasnya.
Kemudian hal lain yang tak kalah penting adalah mempersiapkan jalur khusus untuk ambulans.
Dalam hal ini bisa pula dengan menyiapkan skema pembukaan jalan sehingga korban dapat dibawa ke layanan fasilitas kesehatan.
"Jadi, nanti peran rumah sakit ini jadi penting, bagaimana menyiapkan rumah sakit di sepanjang jalur mudik ini perlu diinformasikan sehingga mempermudah proses evakuasi," kata dia.
Selain kecelakaan lalu lintas, kemacetan juga merupakan permasalahan yang muncul setiap tahun.
Rekayasa lalu lintas juga sering dilakukan pemerintah guna mengatasi permasalahan kemacetan pada musim mudik, misalnya one way dan contraflow.
Dalam hal ini Dewanti menjelaskan bahwa penerapan rekayasa lalu lintas seperti One Way dan Contraflow perlu ditinjau ulang.
Hal tersebut karena jalan tol satu arah ini menyebabkan pergerakan dari arah yang berlawanan tidak dapat dilayani oleh tol.
Sehingga mereka berpindah ke jalan non-tol yang menyebabkan pertambahan volume lalu lintas di jalan non-tol lalu berakibat tingginya potensi terjadinya kemacetan.
Selain itu, pemberlakuan contraflow juga perlu ditinjau ulang.
Contraflow biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu sehingga sering membuat orang tidak sadar tentang perubahan jalur dan seringkali menimbulkan kecelakaan.
Kemudian dengan adanya contraflow ini juga seringkali menimbulkan persoalan ketika kendaraan akan berhenti atau menepi untuk istirahat.
Dewanti menyarankan untuk pemberlakuan contraflow sebaiknya jangan dalam ruas jalan yang panjang.
"Jadi sekali lagi kalau saya mengatakan pemberlakuan one way dan contraflow ini ya kalau dibilang efektif secara sistem jaringan jalan mungkin jadi kurang efektif ya. Tetapi kalau hanya melihat untuk kepentingan jalan tol ya masih bisa dikatakan bisa memberikan manfaat atau perbaikan pada saat puncak tertentu," terangnya.
Tips Aman Berkendara
Bagi pemudik yang berencana membawa kendaraan pribadi saat mudik nanti perlu dipastikan kondisi kendaraan dalam kondisi sehat dan lengkap.
Di sisi lain kondisi badan dari pemudik terutama pengemudi sangat penting untuk dalam kondisi fit.
Selain itu yang tidak kalah penting untuk saat ini penting untuk mencermati perkiraan cuaca.
"Nah, ini sangat berbahaya ya, tidak hanya bagi kendaraan ketika berjalan di saat hujan, tetapi juga kemungkinan kalau melewati jalur-jalur yang rawan longsor atau banjir," ujarnya.
Dewanti juga menyarankan bagi calon pemudik yang berencana untuk menggunakan transportasi umum pilihlah layanan angkutan publik yang memiliki track record yang baik.
Kemudian penting juga untuk memperhatikan kuota angkutan karena dapat berbahaya apabila overload atau overcapacity.
Ia menambahkan bahwa pemudik juga dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia untuk konsultasi saat dalam perjalanan.
Pemudik juga diimbau untuk lebih sadar diri dalam membawa barang bawaan saat mudik menggunakan angkutan umum agar perjalanan lebih nyaman.