"Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Yogyakarta dan di tingkat nasional," ujarnya.
Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta juga melaunching Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah.
Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM.
Kota Yogyakarta, sebagai kota budaya dan pendidikan, memiliki perhatian terhadap isu disabilitas, meskipun masih terdapat tantangan dalam mewujudkan inklusivitas penuh.
Baca Juga:Jangan Coba-Coba 'Nuthuk'! Wali Kota Jogja Kerahkan Intel Jajan di Malioboro Lebaran 2025
Kondisi Disabilitas di Kota Yogyakarta
* Infrastruktur: Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas infrastruktur publik, seperti trotoar dengan guiding block, ramp di gedung-gedung, dan fasilitas umum yang ramah disabilitas. Namun, masih banyak area yang belum sepenuhnya aksesibel.
* Transportasi: Ketersediaan transportasi publik yang aksesibel masih terbatas. Beberapa bus Trans Jogja dilengkapi dengan fasilitas untuk penyandang disabilitas, tetapi jangkauannya belum luas.
* Informasi dan Komunikasi: Akses terhadap informasi dan komunikasi juga menjadi perhatian. Penyediaan informasi dalam format yang mudah diakses, seperti braille atau audio, masih perlu ditingkatkan.
4. Pendidikan dan Pekerjaan:
* Pendidikan Inklusif: Kota Yogyakarta memiliki beberapa sekolah inklusif yang menerima siswa dengan disabilitas. Namun, kualitas dan ketersediaan pendidikan inklusif perlu terus ditingkatkan.
* Peluang Kerja: Peluang kerja bagi penyandang disabilitas masih terbatas. Beberapa perusahaan telah mulai membuka diri, tetapi kesadaran dan dukungan dari sektor swasta perlu ditingkatkan.