
Yamin mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 komunitas yang dibina atau diberdayakan MPM PP Muhammadiyah.
"Pemberdayaan ini salah satunya bertujuan membangun mentalitas yang kuat," ujar Yamin.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan agenda kali ini untuk membangun jaringan akar rumput.
"Mudah-mudahan agenda ini juga membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua," ungkap Warsiti.
Baca Juga:Jangan Coba-Coba 'Nuthuk'! Wali Kota Jogja Kerahkan Intel Jajan di Malioboro Lebaran 2025
Warsiti mengatakan kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan nilai yang dijunjung Unisa Yogyakarta, yaitu inklusivitas, pemberdayaan, dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam membangun kesejahteraan bersama.
"Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Yogyakarta dan di tingkat nasional," ujarnya.
Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta juga melaunching Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah.
Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM.
Kota Yogyakarta, sebagai kota budaya dan pendidikan, memiliki perhatian terhadap isu disabilitas, meskipun masih terdapat tantangan dalam mewujudkan inklusivitas penuh.
Baca Juga:Kunjungan Wisatawan Pelajar Turun 40 Persen, TWC Minta Larangan Study Tour Ditinjau Ulang
Kondisi Disabilitas di Kota Yogyakarta