"Tim asesor sudah berkunjung dan berdiskusi. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan sebelum pertandingan sertifikatnya sudah terbit," kata Jonny ditemui wartawan di Stadion Maguwoharjo, Senin (17/3/2025).
Diungkapkan Jonny, beberapa kekurangan dalam proses ini hanya bersifat administratif. Hal itu tidak mempengaruhi aspek esensial dari SLF yakni keselamatan, kemudahan, kenyamanan, serta aksesibilitas stadion.
"Hanya kelengkapan dokumen saja, bukan sesuatu yang krusial," tambahnya.
Jonny bilang salah satu bagian utama yang direnovasi adalah tentang penguatan struktur bangunan. Dia memastikan struktur Stadion Maguwoharjo sudah lebih kuat dari sebelumnya.
Baca Juga:Layanan Publik di Sleman Dipastikan Tetap Beroperasi Selama Lebaran
"Diperkuat, sebenarnya secara hitungan mestinya lebih safe ya. Satu, perkuatan struktur. Yang kedua, dengan penyesuaian standar FIFA kapasitas kan menjadi berkurang. Jadi secara beban sebenarnya lebih mengecil tapi struktur bangunan kita perkuat," cetusnya.
Kendati demikian, dia mengimbau suporter yang hadir tidak membuat goncangan secara berlebihan.
"Ya jangan loncat-loncatnya berlebihan, kan semua itu dibangun ada batasannya. Kayak jembatan, segala macam kalau misalnya yang lewat melebihi tonase ya ada resiko itu. Kita juga dalam batas aman sesuai perhitungan loh ya," tegasnya.
Selain itu, renovasi juga mencakup penyesuaian fasilitas pendukung lain sesuai standar FIFA. Termasuk dalam hal ini sistem pencahayaan stadion dan drainase lapangan.
"Lampu stadion sudah memenuhi standar FIFA. Bukan hanya penambahan tapi sudah menyesuaikan standar FIFA, dengan tipe grade C. Sehingga pertandingan malam bisa berlangsung dengan broadcastnya pun bisa," tuturnya.
Baca Juga:Sleman Perketat Aturan Lebaran, Tempat Hiburan Malam dan Spa Tutup Lebih Lama
Terkait dengan sistem drainase lapangan, Jonny menegaskan bahwa hal tersebut bukan bagian dari persyaratan SLF. Melainkan lebih kepada pemenuhan standar yang ditetapkan FIFA.