"Nah, itu kemungkinan besok guru kan sudah termindset seperti itu. Kok besok harus kembali lagi ke pembelajaran awal seperti semula? Nah itu, ya, perubahan yang sangat drastis itu yang harus diikuti. Guru harus siap sedia dengan dinamika yang terjadi," ungkapnya.
Di tengah ketidakpastian juknis, pihak sekolah juga harus melakukan analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
Hal ini penting untuk menyesuaikan jumlah dan kompetensi guru dengan struktur kurikulum baru yang akan diterapkan.
"Kami juga perlu mengadakan analisis kebutuhan guru. Karena mau tidak mau, analisis kebutuhan guru itu bisa kami laksanakan setelah ada struktur kurikulum yang diterbitkan dari Permendikbud. Nah, itu yang biasanya kami mulai, analisis kebutuhan guru itu, ya, bulan-bulan seperti ini karena biar segera tahu butuh tambahan guru apa itu, agar bisa kami iklankan, tapi kan butuh waktu juga [padahal PPBD sebentar lagi]," ungkap dia.
Baca Juga:Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
Karenanya sekolah berharap Kemendikdasmen segera memberikan arahan resmi. Mereka juga berharap juknis kurikulum segera dirilis sebelum tahun ajaran baru dimulai, agar perencanaan akademik dapat berjalan lebih terstruktur.
"Dengan dinamika seperti ini, kami berharap segera ada kejelasan [juknis] karena tidak hanya siswa kelas X yang harus kami siapkan, tapi juga siswa kelas XI dan XII," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Khusnudin mengungkapkan, perubahan jurusan ini berdampak hingga ke unit layanan literasi sekolah. Perpustakaan pun akhirnya harus ikut beradaptasi memperbarui koleksi buku dan referensi sesuai jurusan IPA, IPS dan Bahasa.
"Jika kembali ke model klasikal, berarti harus memperkuat koleksi [buku] berbasis disiplin ilmu tertentu, koleksi referensi pun harus dipetakan ulang," imbuhnya.
Sebelumnya Mendikdasmen, Abdul Mu'ti menyampaikan, dikembalikannya jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA untuk menunjang TKA.
Baca Juga:APBD Terbatas hingga Tak Bisa Dirikan Gedung, Sekolah Rakyat di Jogja Manfaatkan Bangunan Lama
TKA pada jenjang SMA akan dilaksanakan mulai November 2025. Sehingga kemungkinan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan ada lagi tahun ini .