Skandal ASPD Jogja Bocor, Kepala SMPN 10 Akui Ada Kemiripan Soal

Diketahui sejumlah akun medsos telah mengunggah tangkapan layar percakapan dugaan kebocoran soal tersebut.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 07 Mei 2025 | 13:53 WIB
Skandal ASPD Jogja Bocor, Kepala SMPN 10 Akui Ada Kemiripan Soal
Kepala SMPN 10 Yogyakarta Edy Thomas Suharta saat memberi keterangan kepada wartawan di Jogja,Rabu (7/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Disdikpora juga bertanggungjawab dalam menyusun materi pembelajaran. Selain itu dalam melakukan sosialisasi dan mengatur pelaksanaan ASPD di kabupaten/kota di DIY.

"Kami cari informasi dulu[terkait dugaan kecurangan ASPD], termasuk tanya-tanya ke Provinsi [disdikpora DIY] juga. Karena penyelenggara di Provinsi," jelasnya.

Hasyim menambahkan, Disdik juga akan memanggil pihak sekolah yang disebut dalam percakapan di X. Hal ini penting untuk mengklarifikasi kebenaran isu tersebut.

"Iya nanti, coba nanti [cari] informasinya seperti apa, kami belum tahu sejauh mana [dugaan kecurangan] ini," ungkap dia.

Baca Juga:ASPD Matematika Jogja Diduga Bocor, Guru Terlibat? Ini Respon Disdik

Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, nilai ASPD di DIY digunakan sebagai salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang berikutnya, seperti SMA dan SMK.

Meski tidak digunakan untuk menentukan kelulusan, nilai ASPD menjadi bagian dari Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di jenjang SMA/SMK. Dalam jalur prestasi, hasil ASPD dapat menjadi salah satu faktor penentu, bersama dengan nilai rapor.

Asesmen ini juga menjadi bagian penting dari pengembangan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan lokal dengan tetap memperhatikan standar nasional pendidikan.

Proses ASPD dirancang dengan teliti untuk mencerminkan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, berpikir kritis, dan penyelesaian masalah.

Baca Juga:Gojek Inisiasi School Creative Hub: Gandeng 40 Ribu Pelajar untuk Majukan Pariwisata Lokal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak