Nasib 1.600 Pekerja Garmen Sleman di Ujung Tanduk Pasca Kebakaran, Ini Langkah Pemkab jika Ada PHK

Kebakaran garmen di Sleman mengancam sebagian pekerja di-PHK.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 21 Mei 2025 | 15:47 WIB
Nasib 1.600 Pekerja Garmen Sleman di Ujung Tanduk Pasca Kebakaran, Ini Langkah Pemkab jika Ada PHK
Pabrik garmen terbakar di Sleman, Rabu (21/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Kebakaran hebat yang melanda sebuah pabrik garmen di wilayah Ngaglik, Sleman, Rabu (21/5/2025) pagi berdampak pada ribuan karyawan yang bekerja di dalamnya.

Tak hanya kerugian material yang diderita tapi kini sebanyak lebih kurang 1.600 pekerja menghadapi ketidakpastian nasib mereka, termasuk ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyatakan tengah bersiap dengan berbagai skenario untuk melindungi para pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG).

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengakui memang pihaknya belum bisa berkoordinasi secara rinci dengan manajemen perusahaan.

Baca Juga:Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan

Namun sementara ini, pihaknya mendorong untuk dilakukan bipartit.

"Kami belum bisa koordinasi detail dengan manajemen. Jadi arahnya nanti kami untuk mendorong dilakukannya bipartit kesepakatan antara pekerja yang dirumahkan ini bagaimana hak dan ketentuannya perlu disepakati," kata Sutiasih, Rabu (21/5/2025).

Meski belum ada keputusan resmi mengenai PHK, Disnaker Sleman tetap bersiap jika skenario terburuk terjadi.

Sutiasih mengaku siap memberikan pendampingan kepada para pekerja terkait dengan mediasi hubungan industrial.

"Kemudian kami sudah menyiapkan apabila nanti ada pengurangan pekerja atau mungkin PHK ya harapannya hanya pengurangan seandainya terjadi PHK, tidak total begitu. Bisa kembali lagi beroperasi harapannya sehingga mereka bisa aktif bekerja kembali," ungkapnya.

Baca Juga:Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman

Untuk mengantisipasi dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul, Sutiasih bilang Disnaker Sleman telah menyiapkan lima paket pelatihan keterampilan bagi para pekerja.

Program ini akan dibuka bagi mereka yang terdampak PHK maupun yang sedang dirumahkan sementara.

Sutiasih menegaskan bahwa selama masa dirumahkan, pekerja diharapkan tetap bisa beraktivitas produktif.

"Apabila diizinkan oleh manajemen selama dirumahkan, apabila diizinkan mengikuti pelatihan, kemudian bekerja di tempat lain selama dirumahkan tapi nanti kalau sudah beroperasi bisa bekerja kembali itu kami akan siap memfasilitasi itu dengan Taksi Pekerja, fasilitasi seleksi pekerja," tuturnya.

Selain itu, Disnaker Sleman pun telah menggandeng perusahaan-perusahaan lain yang tengah membutuhkan tenaga kerja.

Tak sampai di situ, Pemkab Sleman turut menyiapkan jaminan sosial bagi korban PHK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak