Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau

Berdasarkan data tahun lalu, setidaknya masih ada 5-6 persen hewan kurban yang terpapar cacing hati.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 Juni 2025 | 22:07 WIB
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
Ilustrasi sapi. [Kontri/Putu]

"Pemeriksaan organ dalam khususnya hati penting, karena biasanya ternak yang tidak sering diberi obat cacing itu biasanya ada cacing hati," ucap Tristianto.

"Ini adalah jenis penyakit yang zoonosis, jenis penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia kalau terkonsumsi, sehingga ini fokus untuk diperiksa," imbuhnya.

Untuk diketahui, Penyakit cacing hati (fascioliasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Fasciola hepatica atau Fasciola gigantica.

Cacing ini biasanya menyerang hati dan saluran empedu hewan ternak seperti sapi dan kambing. Infeksi bisa menyebar ke manusia bila mengonsumsi daging atau hati yang terkontaminasi dan dimasak tidak sempurna.

Baca Juga:Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta

Bagaimana Mengenali Daging yang Terinfeksi Cacing Hati?

1. Periksa bagian hati hewan

Cacing hati paling sering ditemukan di organ hati. Ciri-ciri hati yang terinfeksi:

Permukaannya tidak mulus atau terdapat lubang-lubang kecil.

Ada warna keputihan atau keabuan, berbeda dari warna hati yang segar (merah tua).

Baca Juga:IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan

Saat dibelah, bisa terlihat cacing pipih berwarna putih keabuan.

Hati terlihat mengeras atau ada bagian yang rusak.

2. Bau daging

Daging atau hati yang terinfeksi kadang berbau tidak sedap, amis yang menyengat, atau bau busuk ringan.

3. Periksa di rumah potong hewan resmi

Beli daging di tempat resmi dengan surat keterangan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal). Biasanya hewan yang disembelih telah melalui pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem oleh dokter hewan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak