Jelang Idul Adha Sleman Kekurangan Hewan Kurban, Ini Kata Pemkab

Hanya kambing yang ketersediaannya justru surplus cukup banyak.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 Juni 2025 | 12:53 WIB
Jelang Idul Adha Sleman Kekurangan Hewan Kurban, Ini Kata Pemkab
Ilustrasi kambing yang disembelih untuk perayaan Idul Adha. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Stok sapi dan domba di Kabupaten Sleman jelang kurban masih kurang.

Hanya kambing yang ketersediaannya justru surplus cukup banyak.

Hal ini diakui Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3), Rofiq Andrianto.

Dia bilang estimasi kebutuhan sapi di Sleman mencapai 9.700 ekor lebih setiap kurban.

Baca Juga:Sadis! Pelajar Pakem Jadi Korban Begal, Uang Dirampas, Perut Disayat Cutter

"Stok kita akui untuk sapi kita masih mengalami kekurangan, kebutuhan kita itu rata-rata 9.000-9.700 ekor sapi setiap pelaksanaan kurban, tapi kemampuan kita itu menyediakan sekitar 5 ribuan. Sehingga masih cukup banyak kekurangan kita hampir separuhnya," ungkap Rofiq, Kamis (5/6/2025).

Disampaikan Rofiq, ketersediaan domba di Bumi Sembada untuk kurban pun juga masih kurang hampir 4 ribuan ekor. Namun di sisi lain, stok kambing di Sleman justru surplus cukup banyak.

"Kalau kambing kita aman, kita malah surplus, lebih 5-6 ribu ekor, domba sama kita juga kekurangan hampir sama sekitar 4 ribuan ekor berkaca data tahun kemarin," ujarnya.

Guna mencukupi kebutuhan sapi dan domba tersebut, Pemkab Sleman senantiasa membuka peluang perdagangan untuk sapi dan domba dari antar daerah. Namun dengan persyaratan yang ketat terutama untuk sapi dari luar provinsi.

Hal itu guna mengantisipasi penyebaran penyakit hewan ternak mulai dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga antraks dan lain sebagainya.

Baca Juga:Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi

Rofiq menyebut pemeriksaan secara ketat terus diperiksa di sejumlah titik atau simpul perdagangan hewan ternak. Mulai dari pasar hewan maupun pasar tiban.

Hewan ternak yang terindikasi terjangkit penyakit akan langsung diminta untuk putar balik atau dipulangkan ke daerah asal.

"Kalau yang ini [pemeriksaan di pasar hewan] kita sudah lakukan sejak awal Mei kemarin, teman-teman dokter hewan sudah muter di pasar-pasar hewan. Kita bahkan pernah memulangkan satu truk karena terindikasi PMK tidak boleh masuk," tegasnya.

Kemudian untuk menjaga hewan-hewan ternak lebih higenis lagi saat masuk ke pasar hewan, pihaknya telah memasang gerbang penyemprotan desinfektan.

"Ada alat semprot desinfektan, sebelum masuk kita semprot, dan sebelum masuk alat semprot itu ada dokter hewan yang memeriksa, untuk melihat indikasi, dari liur, dan lain, langsung kita pulangkan," ucapnya.

Berdasarkan data, kata Rofiq, pasar hewan tiban di Sleman mencapai 232 lokasi. Sedangkan jumlah ternak yang dijual yakni sapi 2.265 ekor, kambing 62 ekor, dan domba 1.853 ekor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak