"Kami berharap bisa bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menghadirkan wahana baru setiap tahunnya. Baik pengunjung pertama maupun yang ingin datang kembali bisa mendapatkan pengalaman berbeda setiap
kunjungan," ungkap dia.
Kunjungan wisatawan di awal tahun 2025 meningkat signifikan di DIY. Capaian pendapatannya juga bergerak naik meski landai.
Wisatawan nusantara meningkat
Januari–Maret 2025: kunjungan naik sekitar 3,49 persen menjadi ~10,24 juta perjalanan, dibanding 9,89 juta tahun sebelumnya.
Baca Juga:PSIM Resmi 'Pinjam' Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: Kalau Sudah Sabda Ngarso Dalem, Kami Sujud
April 2025 meningkat lagi ~22,9 persen dari Maret (3,11 juta → 3,82 juta).
Lonjakan saat libur Lebaran 2025
Total kunjungan DIY selama Lebaran (24 Maret–7 April) mencapai 1,46 juta, melampaui target ~1,05–1,10 juta.
Khusus Sleman, objek wisata dikunjungi oleh 436600 wisatawan; ~66,6 persen dari jumlah tersebut berkunjung ke destinasi budaya seperti candi, museum, wisata kota desa.
Capaian hingga Mei 2025
Baca Juga:Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?
Sleman mencatat 3,5 juta kunjungan hingga akhir Mei 2025 (+8,9 persen dari tahun sebelumnya), mewakili ~41,6 persen dari target tahunan ~8,43 juta.
Pendapatan & Daya Beli Turis
Pendapatan Pajak & Retribusi Pariwisata
Sleman meraup PAD dari sektor ini hingga Rp157,5 miliar (65 persen dari target), terutama dari pajak hotel (Rp66,1 miliar), restoran (Rp78,9 miliar), dan hiburan (Rp10,3 miliar).
Retribusi wisata: Rp2,84 miliar, plus pemasukan sah lainnya Rp276 juta.
Maka dari itu, kunjungan wisata terus tumbuh sepanjang 2025—termasuk Lebaran dan libur panjang.