Pabriknya Kebakaran, Ribuan Pekerja MTG Terima Pesangon Rp3,9 M: Cukupkah untuk Bertahan?

Pemkab Sleman juga akan memfasilitasi peluang kerja baru bagi para korban PHK.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 16 Juni 2025 | 13:05 WIB
Pabriknya Kebakaran, Ribuan Pekerja MTG Terima Pesangon Rp3,9 M: Cukupkah untuk Bertahan?
Sejumlah petugas Damkar memadamkan api yang melahap bangunan pabrik garmen MTG di Ngaglik, Sleman. [Hiskia/Suarajogja]

"Kalau dipanggil lagi insya allah masih mau, tapi kalau disuruh daftar ke perusahaan sana sana kelihatannya udah enggak, soalnya usia juga udah itu," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment di wilayah Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, dilalap si jago merah pada Rabu (21/5/2025) pagi hari. Sekitar ribuan karyawan terdampak akibat peristiwa ini.

Adapun berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.

Pemkab Sleman sebelumnya siap untuk melindungi para pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG) jika nantinya ada PHK.

Baca Juga:90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengakui memang pihaknya belum bisa berkoordinasi secara rinci dengan manajemen perusahaan.

Meski belum ada keputusan resmi mengenai PHK, Disnaker Sleman tetap bersiap jika skenario terburuk terjadi.

Sutiasih mengaku siap memberikan pendampingan kepada para pekerja terkait dengan mediasi hubungan industrial.

Untuk mengantisipasi dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul, Sutiasih bilang Disnaker Sleman telah menyiapkan lima paket pelatihan keterampilan bagi para pekerja.

Program ini akan dibuka bagi mereka yang terdampak PHK maupun yang sedang dirumahkan sementara.

Baca Juga:Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara

Sutiasih menegaskan bahwa selama masa dirumahkan, pekerja diharapkan tetap bisa beraktivitas produktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak