Intip MPLS Sekolah Rakyat Sleman Mulai dari Kesehatan Total, Pendidikan Karakter, dan AI

Tercatat ada sebanyak 75 siswa yang terdiri dari 48 putri dan 27 putra di SR yang bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 14 Juli 2025 | 14:49 WIB
Intip MPLS Sekolah Rakyat Sleman Mulai dari Kesehatan Total, Pendidikan Karakter, dan AI
Puluhan siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kalasan, Sleman, Senin (14/7/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Sekolah Rakyat (SR) Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman resmi memulai kegiatan perdana dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Tercatat ada sebanyak 75 siswa yang terdiri dari 48 putri dan 27 putra di SR yang bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta, Purwomartani, Kalasan, Sleman itu.

Ada pula pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran yang dilakukan untuk pada seluruh siswa.

Mulai dari pengecekan tinggi badan, berat badan serta pemeriksaan darag rutin.

Baca Juga:'Dipandang Rendah Karena Miskin...' Curhatan Siswa Sekolah Rakyat di Jogja yang Bikin Terenyuh

Ditambah screening anemia khusus untuk para siswa perempuan.

"Nah setelah ini anak-anak akan langsung tinggal di asrama untuk mengikuti MPLS selama 2 minggu," kata Kepala SR Sleman, Reti Sudarsih, saat ditemui wartawan, Senin (14/7/2025).

Selain itu, siswa juga diperiksa fungsi penglihatan dan pendengaran. Ditambah tes kebugaran dilakukan dengan cara berlari sejauh 1,6 kilometer.

Sementara untuk deteksi penyakit menular sudah dilakukan melalui screening awal berdasarkan formulir yang diisi calon siswa sebelum masuk sekolah.

Disampaikan Reti, MPLS di SR Sleman ini dirancang dalam dua tahap.

Baca Juga:Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas

Minggu pertama difokuskan pada pembentukan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan yang akan diisi oleh personel TNI.

Minggu kedua akan difokuskan pada isu-isu penting seperti kesehatan reproduksi, pencegahan bullying, pelecehan seksual, dan intoleransi.

Tak hanya itu, program pengenalan juga mencakup sistem kehidupan di asrama serta visi-misi sekolah.

Reti menuturkan SR Sleman memiliki tiga rombongan belajar dengan kapasitas masing-masing 25 siswa.

"Gurunya 17, tendiknya ada 3, tendiknya itu TU, Bendahara, dan operator sekolah. Kemudian wali asuh ada 14, wali asrama ada 2. Satu wali asuh menampung 5-6 siswa," ucapnya.

Kurikulum Fokus Bahasa Internasional hingga AI

Reti memaparkan bahwa yang membedakan SR dari sekolah reguler adalah keberadaan kurikulum asrama.

Sehingga pembelajaran tak hanya dilakukan saat waktu belajar mengajar saja.

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, ditambahkan Reti, siswa masih akan mengikuti program pembentukan karakter, keagamaan, dan pengembangan kecerdasan berbasis teknologi.

"Kita nanti fokusnya akan menjadi smart school. Fokus di bahasa internasional, artificial intelligence, dan karakter," ucap Reti.

Untuk menunjang kegiatan, fasilitas sekolah rakyat di Kalasan ini, meliputi tiga ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan asrama lengkap dengan perlengkapan pribadi siswa.

"Di asrama itu semua sudah disediakan, perlengkapan mandi, perlengkapan pribadi itu sudah ada. Untuk seragam sedang dalam proses pengiriman karena tersentral dari Jakarta," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini