Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia

Dari ratusan kasus yang terjadi di tahun 2025, Dinkes Bantul menyatakan hingga awal Juli belum ada laporan.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 22 Juli 2025 | 15:00 WIB
Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia
Nyamuk penyebab DBD. (Pexels/Ravi Kant)

SuaraJogja.id - Kabar kurang menyenangkan datang dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Memasuki pertengahan tahun 2025, wilayah ini dihadapkan pada lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan.

Kekhawatiran warga memuncak, di tengah pertanyaan tentang efektivitas program pencegahan yang ada dan keterbatasan upaya penanggulangan seperti fogging atau pengasapan.

Data Dinkes Bantul: Angka Kasus Naik Tajam, Kematian Masih Nihil di 2025

Baca Juga:Cek Kesehatan Gratis di Bantul Diminati, Tapi... Ini Alasan Warga Masih Ragu

Kenaikan kasus DBD di Bantul bukanlah isapan jempol belaka. Data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menunjukkan tren yang mengkhawatirkan sepanjang semester pertama tahun 2025.

Januari 2025: Tercatat 60 kasus.

Februari 2025: Angka naik menjadi 88 kasus.

Pertengahan Mei 2025: Lonjakan signifikan mencapai 372 kasus.

Awal Juli 2025: Total kasus kumulatif mencapai 453.

Baca Juga:Jalan Bantul Dilebarkan: Pembatas Jalan Dibongkar, Jalur Buka-Tutup Berlaku

Angka 453 kasus dalam enam bulan pertama ini sudah jauh melampaui total kasus sepanjang tahun 2023 lalu yang hanya 136 kasus.

Kabar baiknya, dari ratusan kasus yang terjadi di tahun 2025, Dinkes Bantul menyatakan hingga awal Juli belum ada laporan kasus kematian yang tercatat.

Meski begitu, kewaspadaan tetap harus di tingkatkan, mengingat sepanjang tahun 2024, tercatat ada 4 kematian akibat DBD di Bantul.

Suara Warga Banguntapan: Dilema Ibu Okta dan Pertanyaan soal Nyamuk Wolbachia

Di tengah lonjakan kasus, muncul kecemasan dan kebingungan di tingkat masyarakat.

Okta, seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun di Kapanewon Banguntapan, merasakan betul dampaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak