Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?

Kepercayaan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal yang dihormati.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 16 September 2025 | 15:00 WIB
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?
Ilustrasi Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul yang sedang mengajak anak laki-laki berkeliling pantai. (Ai.Gemini)
Baca 10 detik
  • Memakai baju hijau di Pantai Selatan masih dianggap bahaya oleh sebagian orang
  • Ratu Pantai Nyi Roro Kidul masih menjadi mitos urban yang selalu dikaitkan dengan pakaian hijau
  • Ada beberapa alasan yang dijelaskan secara sains larangan baju hijau di pantai

SuaraJogja.id - Pantai Selatan Jawa, khususnya di wilayah Yogyakarta, tidak hanya memukau dengan keindahan alamnya yang eksotis dan ombaknya yang menggulung, tetapi juga kaya akan mitos dan legenda yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.

Salah satu yang paling populer dan sering menjadi perbincangan adalah larangan mengenakan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai ini.

Konon, warna hijau adalah warna favorit penunggu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul, dan mereka yang nekat mengenakannya saat bermain air di bibir pantai akan "disukai" oleh sang ratu laut, kemudian terseret arus laut yang ganas dan hilang di lautan.

Apakah mitos ini masih relevan di era modern? Atau justru menjadi bahasan ringan orang-orang yang sedang berkumpul untuk mencairkan suasana.

Baca Juga:Gelombang Maut Ancam Pantai Selatan Yogyakarta! Nelayan Diimbau Tunda Melaut

Meskipun teknologi dan informasi telah berkembang pesat, mitos baju hijau ini masih sangat relevan dan dipegang teguh oleh sebagian besar masyarakat, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.

Kepercayaan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal yang dihormati.

Banyak wisatawan, khususnya dari kota-kota besar di Indonesia, yang tetap memilih untuk tidak mengenakan baju hijau sebagai bentuk penghormatan atau kehati-hatian, meskipun mungkin mereka tidak sepenuhnya percaya pada aspek mistisnya.

Secara historis, asal-usul mitos ini berkaitan erat dengan legenda Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Laut Selatan yang memiliki kekuatan supernatural.

Dalam budaya Jawa, Nyi Roro Kidul sering digambarkan mengenakan pakaian serba hijau.

Baca Juga:Mudik ke Jogja? BPBD Ingatkan Potensi Bencana Alam: Pantai Selatan Paling Rawan

Warna hijau juga dipercaya sebagai simbol identitas sang ratu, dan mengenakannya dianggap sebagai bentuk "pemanggilan" atau bisa membawa celaka bagi si pemakai.

Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa warna hijau, khususnya "hijau gadhung mlathi", adalah "ageman" (pakaian) Kanjeng Ratu Kidul dan pada zaman dahulu, pakaian hijau dari sutra merupakan barang berharga yang hanya dikenakan oleh kalangan raja atau bangsawan.

Kepercayaan terhadap Nyi Roro Kidul juga terhubung secara spiritual dan filosofis dengan Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi, membentuk garis imajiner yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.

Penjelasan Ilmiah di Balik Larangan Baju Hijau

Terlepas dari aspek mitologisnya, larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan juga memiliki dasar ilmiah yang kuat terkait keselamatan.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, M. Arif Nugraha, menjelaskan bahwa pakaian berwarna hijau, dan juga biru, memiliki kesamaan dengan warna air laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak