Peringatan Keras Pakar UGM: Posisi Menko Polkam Rawan, Jangan Pilih dari Militer atau Polisi!

Kursi Menko Polhukam kosong usai reshuffle, pakar UGM peringatkan Prabowo agar tak pilih figur dari militer atau polisi demi menjaga supremasi sipil di tengah gejolak politik

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 September 2025 | 12:03 WIB
Peringatan Keras Pakar UGM: Posisi Menko Polkam Rawan, Jangan Pilih dari Militer atau Polisi!
Presiden Prabowo Subianto akhirnya buka suara ihwal dua kuri menteri kosong usai dirinya melakukan reshuffle. (Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Pergantian di pos-pos kunci, termasuk Menteri Keuangan, dianggap sebagai strategi untuk mengatasi akar persoalan tersebut.

Meski demikian, Mada menilai perombakan kabinet ini belum sepenuhnya matang dan komprehensif untuk menjawab tantangan jangka panjang. Ia bahkan memprediksi kemungkinan akan adanya reshuffle lanjutan jika situasi tidak kunjung membaik.

"Saya rasa bahwa reshuffle kabinet ini masih belum terlalu matang dan kemungkinan akan bisa terjadi reshuffle lagi kalau terdapat perkembangan situasi," ungkapnya.

Lebih dari sekadar pergantian teknokratik, Mada juga memproyeksikan bahwa reshuffle dan pengisian jabatan yang masih kosong ini tak lepas dari dinamika perebutan pengaruh di antara para elite politik yang mengelilingi kekuasaan.

Baca Juga:Program Makan Bergizi Gratis 'Gagal Total'? Kasus Keracunan Berulang di Jogja, JCW: Hentikan Sekarang Juga

"Tapi saya kira ini juga akan bertambah pada ke dinamika kekuasaan para elite," tandasnya.

Kini, publik menanti keputusan Presiden Prabowo. Pilihan untuk kursi Menko Polhukam tidak hanya akan menentukan arah kebijakan keamanan, tetapi juga menjadi sinyal kuat tentang komitmen pemerintah terhadap supremasi sipil dan iklim demokrasi di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak