Pergantian di pos-pos kunci, termasuk Menteri Keuangan, dianggap sebagai strategi untuk mengatasi akar persoalan tersebut.
Meski demikian, Mada menilai perombakan kabinet ini belum sepenuhnya matang dan komprehensif untuk menjawab tantangan jangka panjang. Ia bahkan memprediksi kemungkinan akan adanya reshuffle lanjutan jika situasi tidak kunjung membaik.
"Saya rasa bahwa reshuffle kabinet ini masih belum terlalu matang dan kemungkinan akan bisa terjadi reshuffle lagi kalau terdapat perkembangan situasi," ungkapnya.
Lebih dari sekadar pergantian teknokratik, Mada juga memproyeksikan bahwa reshuffle dan pengisian jabatan yang masih kosong ini tak lepas dari dinamika perebutan pengaruh di antara para elite politik yang mengelilingi kekuasaan.
"Tapi saya kira ini juga akan bertambah pada ke dinamika kekuasaan para elite," tandasnya.
Kini, publik menanti keputusan Presiden Prabowo. Pilihan untuk kursi Menko Polhukam tidak hanya akan menentukan arah kebijakan keamanan, tetapi juga menjadi sinyal kuat tentang komitmen pemerintah terhadap supremasi sipil dan iklim demokrasi di Tanah Air.