- Indonesia Custom Show digelar lagi tahun 2025 di JEC Jogja
- Tema yang diangkat berkaitan dengan sejarah inovasi masyarakat Indonesia
- Uniknya ada salah satu gerobak Ciu Solo yang dikenalkan sebagai bentuk inovasi warga
SuaraJogja.id - Indonesian Custom Show (ICS) 2025 hadir kembali di JEC Yogyakarta selama dua hari ini sejak Sabtu (20/9/2025).
Event tahunan yang sudah digelar beberapa tahun terakhir ini tidak hanya menjadi ajang perayaan dunia otomotif dan custom culture, tetapi juga ruang refleksi tentang perjalanan sejarah bangsa.
Tahun ini, ICS menampilkan kendaraan-kendaraan bersejarah yang sarat makna, mulai dari mobil kepresidenan RI 1 dan RI 2 era Presiden Soekarno hingga Gerobak Ciu Solo dari dekade 1930-an.
Kehadiran kendaraan bersejarah tersebut bukan sekadar nostalgia, melainkan pengingat bahwa semangat kemerdekaan dan kreativitas rakyat lahir bahkan dari keterbatasan.
Baca Juga:Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
Bukan tanpa sebab, sejak awal ICS selalu berusaha menghadirkan konten yang membawa nilai historis.
"Saya selenggarakannya itu selalu di Agustus, ya, kecuali tahun ini agak mundur satu bulan. Kenapa di Agustus? Karena kita ingin punya semangat ke nasionalisme itu. Jadi gimana sesuatu yang mungkin bersejarah tetap berjalan. Semangat kemerdekaan itu yang ingin kita bawa," papar Bike & Car Program Lead Indonesian Custom Show, I Made Panji dikutip Minggu (21/9/2025).
Di area utama ICS 2025, pengunjung disambut dengan kehadiran mobil RI 1 dan RI 2, kendaraan kepresidenan yang otentik di era Presiden Soekarno.
Kendaraan tersebut dihadirkan bukan sekadar untuk dipamerkan, melainkan sebagai simbol kebangsaan dan saksi perjalanan awal republik.
Kehadiran mobil-mobil kepresidenan itu sekaligus menjadi representasi kepemimpinan di masa awal Indonesia merdeka.
Baca Juga:Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
Bukan hanya soal kemewahan kendaraan, melainkan simbol wibawa negara yang tengah menata diri setelah lepas dari penjajahan.
"Ini lebih ke simbolik ya, tapi memang otentik sebagai mobil kepresidenan di eranya. Kenapa kita hadirkan mobil ini? Karena semangat itu yang akan kita bawa ke sini. Dan menghadirkan unit-unit ini kan juga butuh effort besar," jelasnya.
Yang tidak kalah menarik perhatian adalah sebuah kendaraan sederhana yang dijuluki Gerobak Ciu Solo.
Kendaraan ini merupakan motor tua yang dimodifikasi pada era 1930–1950-an sebagai sarana rakyat menjual ciu dan kebutuhan pedesaan.
Meski lahir dari keterbatasan, Gerobak Ciu Solo menjadi simbol kreativitas rakyat.
Kendaraan ini menjadi bukti masyarakat kala itu mampu berinovasi dengan sumber daya minim, bahkan menjadikannya alat bertahan hidup di tengah tekanan penjajahan.
Gerobak Ciu Solo tampil kali ini sebagai pengingat budaya custom bukan hanya soal modifikasi kendaraan mewah, tetapi juga soal bagaimana masyarakat biasa menciptakan sesuatu dari nol.
Ia adalah simbol perlawanan di tengah keterbatasan dan tekanan kolonial, rakyat tetap menemukan cara untuk berkreasi dan bertahan.
"Jadi Gerobak Ciu Solo ada tahun 1930 sampai 1950 itu merupakan kendaraan untuk menjual ciu untuk kebutuhan pedesaan. Jadi itu berupa kendaraan original kita bawa di sini, namanya Gerobak Ciu Solo dari basic motor tahun 1938," jelasnya.
Selain Gerobak Ciu Solo, ICS 2025 juga menampilkan motor legendaris Indian Four.
Dijuluki "Rolls-Royce of Motorcycle", motor ini memamerkan keanggunan warisan klasik Amerika dengan mesin empat silinder yang halus dan desain elegan.
Indian Four dan Gerobak Ciu Solo yang tampil berdampingan dan menghadirkan kontras yang tajam namun saling melengkapi.
Satunya melambangkan warisan otomotif global yang eksklusif, satu lagi mewakili kreativitas rakyat yang lahir dari keterbatasan.
"Kalau Indian Four itu kan warisan dunia yang dirawat dengan detail. Sementara Gerobak Ciu Solo lebih simbolik, lahir dari kebutuhan rakyat untuk bertahan. Keduanya kami hadirkan untuk menunjukkan bahwa semangat custom bisa lahir dari kemewahan maupun dari kehidupan sederhana," ungkapnya.
Sementara Budhi Winarno selaku Project Director ICS mengungkapkan ICS 2025 membuktikan otomotif dapat menjadi media untuk membicarakan identitas, sejarah, bahkan nasionalisme.
Dengan menghadirkan mobil presiden pertama Indonesia, Gerobak Ciu Solo, hingga Indian Four, penyelenggara ingin menunjukkan bahwa custom culture tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang lebih luas daripada sekadar gaya atau mesin.
Kehadiran kendaraan bersejarah ini mempertegas tema besar ICS 2025, Talk with Hand, yang mengangkat filosofi karya sebagai bahasa universal.
Karya otomotif berbicara tidak hanya tentang teknologi dan estetika, tetapi juga tentang perjuangan, kreativitas, dan identitas bangsa.
"Kenapa kita hadirkan unit-unit ini? Ya itu tadi, karena semangat kemerdekaan itu yang ingin kita bawa ke ICS," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi