- Sejumlah siswa mengolah menu MBG mandiri viral di medsos
- Kesiapan SPPG sendiri dipertanyakan terhadap program Prabowo Subianto ini
- Ribuan korban kasus keracunan menjadi rapor hitam program yang bertujuan mengurangi stunting ini
SuaraJogja.id - Di tengah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan untuk menunjang nutrisi siswa, seringkali muncul kisah-kisah jenaka nan satir yang menggambarkan realitas di lapangan.
Seolah-olah menu yang dibagikan oleh SPPG belum sepenuhnya siap disajikan, anak-anak sekolah dengan sigap dan kreatif 'menyempurnakannya' sendiri.
Fenomena ini, direkam dan viral di media sosial. Seperti video kolase yang dibagikan akun @undercover.id, Rabu (24/9/2025).
Bayangkan saja, menu "ayam geprek" yang seharusnya sudah digeprek dengan sempurna, justru tiba di tangan siswa dalam kondisi ayam goreng utuh.
Baca Juga:'Sapi Berkepala Prabowo' Diarak di Bundaran UGM, BEM KM Kritik Program MBG hingga Pidato PBB
Alih-alih mengeluh, para siswa justru menyulap meja kelas menjadi "arena geprek" dadakan.
Dengan alat seadanya, mereka mengolah sendiri ayam tersebut menjadi geprek sesuai selera, mungkin dengan tambahan bumbu yang dibawa dari rumah atau sekadar digeprek hingga empuk untuk bisa disantap ramai-ramai.
Lalu, ada tahu goreng yang mungkin tidak kurang menarik.
Dengan sentuhan imajinasi, tahu-tahu polos ini tidak dibiarkan begitu saja. Para siswa berkolaborasi mengubahnya menjadi 'tahu isi goreng' yang lezat, diisi dengan bahan-bahan sederhana yang bisa mereka temukan atau bawa.
Tahu isi goreng ini kemudian menjadi hidangan komunal yang mempersatukan teman sekelas, berbagi tawa dan camilan buatan sendiri.
Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
Tidak ketinggalan, ada pula momen ketika ayam krispi yang seharusnya renyah, sudah kehilangan kekrispiannya.
Seorang siswa yang tak menyerah, mungkin memutuskan untuk menggoreng ulang ayam tersebut di lingkungan sekolah, demi mengembalikan sensasi krispi yang hilang.
Aksi ini, meskipun jenaka, menunjukkan bagaimana siswa berinisiatif untuk meningkatkan kualitas makanan yang mereka terima, mencerminkan bahwa menu MBG yang dibagikan tidak selalu memenuhi ekspektasi "siap santap" yang optimal.
Ketika Anak Sekolah Jadi Koki Dadakan
Kreativitas ini, betapapun menghibur, sesungguhnya menyematkan tulisan satir yang jelas: menu MBG yang diterima anak sekolah terkadang tidak sepenuhnya siap dibagikan oleh SPPG.
Terbukti dari video-video kreatif di atas, anak sekolah justru mengolah sendiri menjadi lebih menarik, atau setidaknya, lebih sesuai dengan standar mereka.