- Sri Sultan HB X mengkritisi pola jam pembuatan menu MBG
- Keracunan sendiri berawal dari jam masak yang tak diprediksi dengan tepat
- Pengalaman Raja Keraton Jogja ini sudah pernah ia terapkan saat erupsi Gunung Merapi
Warga terdampak yang diminta menentukan menunya.
"Saya hanya mengatakan, pokoknya ada telur atau daging atau ayam tiap makan harus ada. Terserah variasinya, itu yang diputus, tidak ada yang dibuang," ungkapnya.
Sultan menambahkan, jika pola masak dan penyajian dalam program MBG tidak diubah, maka kasus keracunan siswa akan terus terjadi.
Karenanya pemerintah perlu segera mengevaluasi sistem pengolahan makanan dalam program MBG.
Baca Juga:Panci Bicara! Emak-Emak Yogyakarta Lakukan Aksi Simbolik Protes Program MBG Dihentikan
Bagi Sultan karena kemampuan sederhana seperti tahu kapan harus memasak sayur atau lauk gorengan saja bisa menentukan apakah makanan aman dikonsumsi atau justru berbahaya bagi anak-anak.
"Korban itu tidak akan berkurang selama pola masak-pola masaknya tidak berubah, gitu," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi