- Minyakita di Jogja mengalami kenaikan
- Hal itu menyusul permintaan besar MBG sehingga menaikkan harga minyak goreng di Jogja
- Minyakita naik dari Rp15.500 menjadi Rp15.700 per liter
Setiap pelaksanaan MBG membutuhkan pasokan telur, daging ayam, dan minyak goreng dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan menu harian peserta.
Namun ia menegaskan, lonjakan harga ini tidak mengindikasikan krisis stok.
Disperindag sudah memastikan distribusi dari produsen ke distributor tetap berjalan normal.
"Dampaknya langsung terasa di lapangan. Telur sudah naik lebih dulu sampai Rp32.800 per kilogram di minggu ketiga Oktober, sekarang minyak goreng mulai ikut terdorong. Karena serapan cepat di pasar, maka harga sedikit naik," katanya.
Baca Juga:MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas
Untuk menjaga agar harga bahan pokok tetap terkendali, Pemda DIY terus menggencarkan program pasar murah di lima kabupaten/kota DIY hingga akhir tahun.
Disperindag juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan jaringan distributor besar untuk memastikan ketersediaan stok di pasar tradisional dan modern.
"Pasar murah menjadi upaya konkret untuk menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat, khususnya menjelang akhir tahun di mana konsumsi biasanya meningkat," jelasnya.
Selain itu, Disperindag memperkuat pemantauan harga dan distribusi minyak goreng setiap minggu.
Para distributor diminta melaporkan stok secara rutin.
Baca Juga:Selamat Tinggal Kumuh? Yogyakarta Benahi Jalan Tentara Pelajar Demi Wajah Kota yang Lebih Tertib
"Sehingga kalau ada tanda-tanda kelangkaan bisa segera diatasi," ujarnya.
Meski harga minyak goreng naik tipis, Yuna menilai situasi pasar masih dalam kategori aman dan terkendali.
Menurutnya, kenaikan ini bersifat sementara dan cenderung menurun begitu pasokan baru dari produsen tiba di pertengahan November 2025.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan. Pemerintah menjamin pasokan cukup.
Dengan langkah antisipasi tersebut, pemerintah berharap dinamika harga pangan di DIY tetap terkendali.
Pelaksanaan program MBG dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak harga di pasaran.