MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas

Bupati Sleman tanggapi kasus keracunan MBG di 3 sekolah. Minta pengelola introspeksi dan tingkatkan kontrol. Pemda fokus penyembuhan korban dan dukung MBG pusat.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 27 Oktober 2025 | 18:50 WIB
MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas
Bupati Sleman, Harda Kiswaya saat memberikan keterangan dalam pidatonya. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Kasus keracunan yang diduga setelah siswa menyantap MBG lagi-lagi terjadi di Sleman
  • Bupati Harda Kiswaya mengaku tak bisa memberikan sanksi
  • SPPG diminta lebih peduli dan menjaga betul kualitas menu yang akan dibagikan

SuaraJogja.id - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, angkat bicara soal kasus keracunan massal yang kembali diduga berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Adapun kasus tersebut melibatkan siswa dari tiga sekolah, yakni MAN 3 Yogyakarta (Mayoga) di Sleman, SMP Negeri 2 Mlati, dan SD Jombor Lor.

Puluhan siswa dari tiga sekolah itu bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Mlati 1 usai mengalami gejala keracunan usai diduga menyantap menu MBG yang sama.

Harda menegaskan, kasus keracunan yang kembali berulang ini harus menjadi bahan introspeksi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan program.

Baca Juga:Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus

"Jadi ada berita keracunan itu harusnya para pengelola makan bergizi [gratis] itu introspeksi, oh iya, mudah-mudahan nggonku ojo nanti, ojo nganti, ojo nganti [jangan sampai]. Sehingga kontrol terus ditingkatkan," kata Harda saat dihubungi, Senin (27/10/2025).

Apalagi kemudian di satu sisi, Harda bilang, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan langsung untuk menjatuhkan sanksi kepada pihak penyelenggara MBG maupun SPPG di wilayahnya.

Namun, Pemkab Sleman mendorong agar pihak berwenang menindaklanjuti kasus ini secara serius.

"Aku sudah sering ngomong berkaitan dengan ini [kasus keracunan] harus ada punishment dan sebagainya tapi itu kan bukan wewenangnya pemda, kan nggak bisa melakukan aktivitas apapun," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan kondisi para siswa dan guru yang mengalami gejala keracunan segera pulih.

Baca Juga:Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi

"Kami hanya berusaha bagaimana yang kena keracunan itu harus segera sembuh, biar segera sekolah lagi," tandasnya.

Diakui Harda belum ada koordinasi langsung dengan pihak penyelenggara program terkait langkah lanjutan usai beberapa kali insiden tersebut.

Meski demikian, Pemkab Sleman tetap mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam pelaksanaan program MBG.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan ketat.

"Kami karena mendukung pemerintah pusat, kalau ada risiko semacam itu ya kami segera lakukan langkah-langkah dan kami secara kelembagaan mengimbau mbok yo podo sing hati-hati betul, karena efeknya sekarang itu pada takut loh makan [MBG]," ujarnya.

Harda memastikan seluruh biaya pengobatan siswa maupun guru yang terdampak ditanggung oleh pemerintah daerah seperti yang sudah-sudah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak