Dari Barista Jadi Dukuh: Kisah Sito Apri Memimpin Kampungnya di Usia 20 Tahun

Sito, mahasiswa 20 tahun, jadi dukuh termuda di Sleman setelah dilantik 6 Oktober 2025. Ia fokus memajukan kampung, berdayakan UMKM, dan lestarikan budaya lokal.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 27 Oktober 2025 | 16:51 WIB
Dari Barista Jadi Dukuh: Kisah Sito Apri Memimpin Kampungnya di Usia 20 Tahun
Sito Apri Nurrochim, Dukuh Padukuhan Kajor yang masih berusia 20 tahun saat ditemui wartawan, Senin (27/10/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • Pemuda 20 tahun ditunjuk jadi dukuh di Sleman
  • Berawal dari barista kini Sito Apri pimpin padukuhannya sebagai dukuh termuda
  • Meski masih kuliah, Sito masih mengurus banyak hal di padukuhannya

SuaraJogja.id - Di usia yang baru menginjak 20 tahun, Sito Apri Nurrochim sudah mengemban amanah besar di kampungnya.

Tak tanggung-tanggung, mahasiswa semester tiga Program Studi Psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta itu dipercaya menjadi dukuh di kampungnya.

Sito resmi dilantik sebagai Dukuh Padukuhan Kajor, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sleman, pada 6 Oktober 2025 lalu.

Langkah berani itu menjadikannya sebagai salah satu dukuh termuda.

Baca Juga:Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi

Kisahnya dimulai ketika Sito mendapat dorongan dari keluarga, teman dan tokoh masyarakat di lingkungannya.

"Awalnya itu ditawari ada teman, rekan-rekan dari kelurahan, tokoh masyarakat, warga, mendorong untuk menjadi dukuh," kata Sito, dikutip, Senin (27/10/2025).

Ia bercerita, dorongan terbesarnya datang dari sosok sang kakak yang kini menjabat jogoboyo di wilayahnya.

Keraguan pun sempat singgah di hati dan pikirannya terhadap tawaran dan dorongan itu.

Namun dengan semangat dan dukungan orang-orang di sekitarnya, Sito pun memberanikan diri mendaftar.

Baca Juga:Tim SAR Evakuasi 2 Peserta Diklatsar yang Lemah di Lereng Merapi Tengah Malam

Ia bersaing dengan empat calon lain yang semuanya lebih tua.

"Ini merenungi benar-benar tawaran ini dan akhirnya mantap untuk pedukuhanku yang lebih baik. Mepet H- pendaftaran, ya ngalir saja," tuturnya.

Usianya yang baru genap 20 tahun merupakan syarat usia minimal dalam pencalonan sebagai dukuh.

"Calon ada lima termasuk saya, saingan saya empat. Iya saya yang paling muda," ucapnya.

Proses seleksi yang harus dilalui tidak mudah. Selain melengkapi administrasi dan mengumpulkan dukungan warga, para calon dukuh juga harus mengikuti tes tertulis, wawancara, pidato, hingga keterampilan komputer.

Sito bahkan sempat door to door meminta restu langsung kepada warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak