- Dinkes Sleman catat 94.017 kasus ISPA sepanjang 2025, naik saat musim pancaroba akibat cuaca ekstrem.
- Dalam empat minggu terakhir, kasus ISPA naik 28%, tertinggi di Puskesmas Depok 3 dan Ngaglik 1.
- Dinkes imbau warga waspada, jaga daya tahan, pakai masker, dan vaksinasi flu bagi kelompok rentan.
SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat total 94.017 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang tahun 2025. Tren kasus ini meningkat diakibatkan oleh fenomena peralihan musim.
"Ada peningkatan di 2025 ini dan biasanya di tahun-tahun sebelumnya juga ada peningkatan seperti itu, terutama musim pancaroba seperti ini," kata Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, perubahan cuaca ekstrem dan kelembapan udara tinggi menjadi faktor utama meningkatnya kerentanan masyarakat terhadap penyakit pernapasan. Terlebih ketika daya tuhun mulai menurun.
"Perubahan cuaca yang ekstrem ini merupakan penyebab meningkatnya kerentanan masyarakat terhadap penyakit pernapasan," ujarnya.
Baca Juga:Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
Berdasarkan data Dinkes Sleman per 23 Oktober 2025, terdapat 2.463 kasus ISPA dalam empat minggu terakhir, yakni periode minggu ke-39 hingga ke-42 atau 26 September-23 Oktober 2025.
Angka ini naik sekitar 28 persen dibandingkan periode sebelumnya pada minggu ke-35 hingga ke-38 atau periode 29 Agustus-25 September 2025 yang mencatat 1.927 kasus.
Sementara itu untuk kasus terbanyak tercatat di Puskesmas Depok 3 (216 kasus), Ngaglik 1 (202 kasus), Mlati 2 (190 kasus), dan Ngemplak 1 (175 kasus). Adapun wilayah dengan kasus terendah adalah Puskesmas Cangkringan (41 kasus) dan Pakem (46 kasus).
"ISPA ini akan self limited atau akan sembuh sendiri kalau daya tahan tubuhnya bagus. Dalam waktu lima hari sampai seminggu itu akan sembuh sendiri," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada.
Baca Juga:Pasar Godean Modern Dibuka! Bupati Minta Pedagang Lakukan Ini Agar Tak Sepi Pengunjung
"Yang penting jangan sampai menjadi berat. Gunakan masker saat di tempat ramai atau saat batuk bersin, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit," ujarnya.
Tak lupa mengingatkan untuk kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis atau bawaan agar mendapat perhatian khusus.
"Kelompok yang rentan, seperti orang tua, penderita asma, diabetes, atau stroke, sebaiknya diberikan vaksinasi flu agar tidak mudah tertular," ucapnya.
Kendati terdapat tren kenaikan kasus ISPA, Dinkes Sleman memastikan tak ada laporan fatalitas.
"Untuk peningkatan di Kabupaten Sleman ini belum ada laporan yang sampai fatal. Angka memang naik, tapi semuanya masih bisa dikendalikan," tandasnya.
Selain ISPA, Dinkes Sleman turut mencatat kenaikan pada penyakit pernapasan lainnya seperti pneumonia sebanyak 83 kasus, influenza-like illness (ILI) sebanyak 117 kasus, dan bronkitis akut sebanyak 72 kasus.
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    