Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana

Pemkot Yogyakarta gelar apel siaga dan deklarasi "Menuju Jogja Tangguh Bencana" (30/10/25). Tujuannya memperkuat kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas sektor menghadapi risiko bencana.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 29 Oktober 2025 | 22:20 WIB
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
Ilustrasi hujan deras. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • BPBD Jogja siap untuk menanggulangi bencana di musim hujan kali ini
  • Jogja nyaris setiap hari diguyur hujan
  • KTB cukup siap untuk menghadapi bencana

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayahnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menyampaikan bahwa upaya tersebut akan diwujudkan melalui apel kesiapsiagaan dan deklarasi "Menuju Jogja Tangguh Bencana" yang digelar di Balaikota Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut Nur Hidayat, kegiatan ini menjadi simbol kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana.

"Deklarasi ini menegaskan bahwa ketangguhan Kota Yogyakarta adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat dan berbagai pihak terkait," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga:Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat

Ia menambahkan, kondisi geografis Kota Yogyakarta yang rentan terhadap gempa bumi, banjir, cuaca ekstrem, aktivitas vulkanik Gunung Merapi, serta kepadatan penduduk, menjadi alasan penting untuk memperkuat kesiapsiagaan semua pihak.

"Kerentanan ini menuntut langkah konkret dan kolaborasi berkelanjutan agar masyarakat lebih tangguh menghadapi berbagai risiko bencana," tambahnya.

Apel siaga dan deklarasi ini merupakan puncak kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang mengusung semangat kolaborasi dan aksi nyata.

Tujuannya, kata Nur Hidayat, adalah membangun komitmen bersama lintas sektor dalam memperkuat ketangguhan masyarakat baik pra, saat, maupun pascabencana.

"Melalui momentum PRB ini, kami ingin memperkuat sinergi, koordinasi, dan kolaborasi multipihak agar gerakan pengurangan risiko bencana menjadi gerakan kolektif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kota Yogyakarta," jelasnya.

Baca Juga:Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan

Ia juga menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penanggulangan Bencana Daerah.

Program ini mendorong penguatan kelembagaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana.

Nur Hidayat menekankan bahwa deklarasi "Menuju Jogja Tangguh Bencana" bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari perubahan menuju kesiapsiagaan individu dan ketahanan kolektif warga kota.

"Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kami ingin membangun budaya kesiapsiagaan yang melekat di masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kampung Tangguh Bencana (KTB) Kota Yogyakarta, Tri Handoko, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 169 kampung tangguh bencana yang telah mendapat pelatihan dari BPBD Kota Yogyakarta.

Pelatihan tersebut mencakup penanganan darurat, manajemen logistik, hingga penggunaan alat komunikasi radio untuk koordinasi saat bencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak