Kisah Pilu Pariyem: Puluhan Tahun Tidur di Emperan Pasar Beringharjo, Kini Bisa Pulang Gratis

Bus gratis dari BMT Beringharjo bantu Pariyem & 95 buruh gendong Pasar Beringharjo pulang ke Sentolo, hemat ongkos & tak perlu tidur di emperan.

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 27 November 2025 | 20:46 WIB
Kisah Pilu Pariyem: Puluhan Tahun Tidur di Emperan Pasar Beringharjo, Kini Bisa Pulang Gratis
Buruh gendong di Pasar Beringharjo tengah bekerja, Kamis (27/11/2025). [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • BMT Beringharjo bersama pihak lain menyediakan bus gratis bagi buruh gendong Pasar Beringharjo mulai 27 November 2025.
  • Bus gratis ini meringankan beban finansial buruh gendong, seperti Pariyem, yang sebelumnya habis separuh upah untuk transportasi.
  • Inisiatif ini bertujuan menjaga kesejahteraan buruh gendong sekaligus mendorong mereka beralih ke usaha rumahan.

"Rata-rata mereka menghabiskan Rp20.000 pulang–pergi. Kadang hari itu dapat uang, kadang tidak. Jadi harapannya ini bisa meringankan beban hidup mereka," ungkapnya.

Menurut Ketua KSPPS BMT Beringharjo, Mursida Rambe, dari data yang ada, setidaknya 95 buruh gendong di Beringharjo berasal dari Sentolo.

Inisiatif ini, lanjutnya, bukan sekadar bantuan transportasi, melainkan bagian dari program pembinaan yang lebih besar.

"Kebanyakan buruh gendong itu perempuan dan sudah tidak muda lagi. Harapan kami, mereka bisa beralih profesi, misalnya jualan gorengan atau usaha rumahan lain," paparnya.

Baca Juga:Harga Bawang Merah Melonjak Tinggi Dampak Banjir Demak, Pedagang Pasar di Jogja Ketar-ketir

Dukungan serupa datang dari Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. Ia menyebut buruh gendong adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem pasar tradisional yang harus dijaga kesejahteraannya.

"Dengan angkutan ini, biaya mereka jauh lebih murah, jadi mereka bisa menabung. Ini ikut menjaga kehidupan Pasar Beringharjo," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak