Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 18 Maret 2019 | 14:24 WIB
Situasi banjir di Yogyakarta (Suara.com/Sri Handayani)

SuaraJogja.id - Banjir yang melanda sebagian wilayah Bantul menyebabkan sumber air bersih di beberapa wilayah tak bisa dikonsumsi. Hingga saat ini, warga masih mengharapkan bantuan air bersih.

"Hari ini masih minum dengan sisa air putih kemarin. Tapi masih butuh bantuan makanan, karena belum bisa masak. Kan airnya kotor," kata warga RT 03 Turi, Sumberagung, Jetis, Bantul, ketika ditemui Suara.com di rumahnya, Senin (18/3/2019).

Ngatinem menceritakan, air sungai mulai meluap sekitar pukul 17.00 WIB kemarin (17/3/2019). Air masuk hingga ke dapur rumahnya. Ia dan beberapa warga kemudian mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak banjir.

Pagi harinya, warga mulai kembali ke rumah. Mereka melakukan pembersihan. Beberapa barang masih sempat diselamatkan. Namun, beberapa alat dapur sempat terbawa arus sungai.

Baca Juga: BNPB: Waspada Potensi Bencana di Yogyakarta

Hingga saat ini, warga masih belum dapat menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari. Lantaran, air tersebut terkontaminasi dengan lumpur dan kotoran dari sungai yang banjir.

Warga lain, Wagirah, mengungsi ke tempat saudaranya di kampung lain saat banjir datang. Hingga kini, rumahnya masih belum bisa dihuni.

Barang-barang masih menumpuk di halaman rumah. Ia dan cucunya yang masih balita menumpang di rumah tetangga, sementara rumah mereka dibersihkan.

"Kan masih belum kering. Lantainya masih belum bisa buat duduk," kata Wagirah di sekitar rumahnya.

Wagirah beruntung masih dapat menyelamatkan segalon air mineral di rumahnya. Kendati demikian, bantuan air bersih tetap dibutuhkan.

Baca Juga: Super Simpel, Begini Rutinitas Skincare Miss Universe 2018

Manajer Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan pihaknya masih belum dapat melakukan distribusi air bersih karena data kebutuhan warga masih belum terkumpul.

Namun, Ia terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, PDAM, dan Dinas PU untuk memastikan kesiapan lingkungan.

"Jadi sudah dicatat Dinas Kesehatan. Mungkin ke depan akan dilakukan pembersihan atau sterilisasi sumur," kata dia.

Selain Turi, laporan kebutuhan air bersih juga datang dari wilayah Tirtohargo dan Parangtritis. Beberapa wilayah lain yang masih terendam di Bantul Selatan juga disinyalir membutuhkan bantuan air bersih.

Kontributor : Sri Handayani

Load More