SuaraJogja.id - Kebijakan zonasi dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online yang diberlakukan secara nasional menuai protes dari sejumlah orang tua di Yogyakarta.
Protes itu dilayangkan ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istmewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Disdikpora DIY Baskara Aji mengaku mendapatkan keluhan dari orang tua yang khawatir anaknya tidak bisa diterima di sekolah yang diharapkan, jika sistem itu diberlakukan.
Mereka melaporkan permasalahan tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Lembaga Ombudsman (LO) DIY, dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY.
"Intinya sebagian masyarakat belum siap melaksanakan PPDB berbasis zonasi secara penuh," katanya di Kantor Dispora, Jalan Cendana, Yogyakarta, Rabu (12/06/2019).
Aji mencontohkan ada anak yang ingin masuk ke sekolah tertentu, namun khawatir tidak akan diterima karena adanya sistem zonasi.
Selain itu, ada pula anak yang memiliki bakat dan minat khusus khawatir tak bisa berkembang karena sekolah yang berada dalam zona tertentu tidak memfasilitasi bakat dan minatnya.
Menanggapi protes tersebut, Aji mengaku telah mengadakan pertemuan baik dengan orang tua murid maupun lembaga lembaga terkait. Ia memutuskan untuk memperluas penerapan sistem zonasi di wilayahnya.
Jika dalam sistem lama setiap siswa hanya dapat memilih satu sekolah di satu kelurahan, kini telah dibuat petunjuk teknis (juknis) baru. Berdasarkan pedoman tersebut, setiap siswa bisa memilih tiga sekolah di satu kelurahan atau kelurahan terdekat.
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sistem Zonasi Pendidikan
"Ini dari masukan masyarakat, ada rekomendasi ORI yang menyebutkan, sebaiknya tahun ini zonasi diperluas. Bukan hanya dari satu kelurahan satu sekolah, tapi bisa lebih dari itu," kata Aji.
Pembagian zonasi yang baru tertuang pada juknis yang tercantum dalam Peraturan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY Nomor 1070/Perka/2019. Juknis tersebut kini dapat diunduh di laman resmi Disdikpora DIY www.dikpora.jogjaprov.go.id.
Kepala Disdikpora meminta agar masyarakat mengunduh langsung di laman tersebut. Lantaran, ada juknis palsu telah tersebar melalui sosial media. Menurut Aji, juknis yang beredar itu berbeda dengan juknis baru yang ia keluarkan. Ada beberapa zona yang berbeda dan terkesan membingungkan.
"Makanya saya diprotes. Yang beredar itu tolong jangan dipedomani. Download langsung saja di www.dikpora.jogjaprov.go.id," ujar dia.
Sementara itu, dari data yang ada untuk PPBD dengan sistem online Tahun Ajaran 2019/2020 sebanyak 31.679 kursi akan diperebutkan lulusan SMP yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA/SMK di kota pendidikan tersebut.
"Itu belum termasuk yang membuka kelas khusus olahraga. Ada beberapa sekolah membuka kelas khusus olahraga tidak saya masukkan di sini. Ini daya tampung yang ikut online," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi