SuaraJogja.id - Uji coba semi pedestrian Malioboro yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta setiap selasa Wage akan dimulai pada Selasa (18/6/2019) besok.
Dalam uji coba tersebut, kendaraan bermotor tidak diperkenankan melintas sejak pukul 06.00 hingga berakhir pada pukul 21.00 WIB.
Wakil ketua DPRD DIY Arief Noor Hartanto mengatakan pedestrian kawasan Malioboro bertujuan untuk menciptakan kawasan yang humanis dan menghadirkan ruh dari hubungan sosiokultural masyarakat.
"Mewujudkan Malioboro sebagai kawasan pedestrian harus mampu berwujud sebagai kawasan yang humanis, maksudnya humanis itu kawasan malioboro kembali menghadirkan ruh dari hubungan sosiokultural kemasyarakatan," kata Arief.
Baca Juga: Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro Diberlakukan Tiap Selasa Wage
Arief menilai kondisi di kawasan Malioboro sudah sangat memprihatinkan. Menurutnya, selama ini kawasan Malioboro kurang mendapatkan sentuhan dari pemangku kepentingan.
"Saya melihat perwajahan Malioboro sekarang itu memang kalau bahasa saya sudah darurat. Seperti kawasan yang tidak humanis lagi. Seperti tempat yang tidak mendapat sentuhan hati dari seluruh pemangku kepentingan," imbuhnya
Arief menambahkan, selama ini Malioboro dipaksa menjadi kawasan ekonomi semata, sehingga penataan yang sudah menelan biaya miliaran rupiah terbuang sia-sia.
"Penataan yang sudah miliaran rupiah di sisi timur sampai ke selatan maupun di sisi barat sampai dengan ke selatan itu nanti kalau tidak kita optimalkan pemanfaatannya itu nanti tidak terurus," paparnya
Arief memaparkan tidak masalah jika penataan yang sudah dilakukan selalu dikaitkan dengan sumbu imajiner dan sumbu filosofis.
Alasannya, kata Arief, selama ini aktivitas di Malioboro di dominasi oleh aktivitas ekonomi sehingga menghilangkan ruh sosial kebudayaan, termasuk ruh dan sumbu filosofis yang selama ini diyakini masyarakat Yogyakarta.
Baca Juga: Rencana Uji Coba Malioboro Jadi Kawasan Pedestrian Ditolak Pengemudi Bentor
"Terutama sumbu filosofis ya mari value itu kemudian kita revitalisasi kita optimalkan kembali dan Malioboro kemudian hidup lagi karena ruh dan nilainya itu tadi bukan karena semata-mata domain ekonomi yang kemudian menjadi sangat dominan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
-
'Banyak Bajingan Demo di Tugu Jogja', Warganet Nyaris Tergocek, Ternyata Maksud Sebenarnya Sarat Adab
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja