SuaraJogja.id - Persoalan kekurangan air bersih yang dirasakan masyarakat Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tiap tahun, diakui pemerintah provinsi (pemprov) setempat sulit dicarikan jalan keluar lantaran membutuhkan biaya yang tidak murah.
Persoalan tersebut diakui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X seperti dilansir Antara usai mengikuti agenda Syawalan di Kabupaten Gunung Kidul, Kamis (20/6/2019).
"Kita tidak mudah mengalirkan air bersih. Kami hanya bisa membantu pembuatan PAM desa (Pamdes) bagi desa-desa yang memiliki sumber mata air untuk pembangunan jaringan sendiri," katanya.
Ia mengatakan biaya mengalirkan dan mengangkat sumber mata air bawah tanah di Gunung Kidul cukup mahal. Hal itu pun masih perlu banyak mata air yang ditemukan untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Gunung Kidul.
"Hal ini membutuhkan waktu," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edi Basuki mengatakan sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul mulai dilanda kekeringan cukup parah, sehingga berpotensi kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini.
Ia mengatakan berdasarkan rapat koordinasi antara pemangku kepentingan dan pemerintah kecamatan, ada 10 kecamatan yang mulai terdampak kekeringan yaitu, Kecamatan Girisubo, Rongkop, Purwosari, Tepus, Ngawen, Ponjong, Semin, Patuk, Semanu, dan Paliyan.
"Dari 10 kecamatan terdampak kekeringan, kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Paliyan, Girisubo, dan Rongkop. Kami sudah mendistribusikan air bersih ke tiga kecamatan tersebut sejak 1 Juni lalu," kata Edi.
Ia mengatakan BPBD Gunung Kidul sudah menyiapkan seluruh armada dan pendukungnya dalam menghadapi ancaman kekeringan dan kekurangan air bersih di wilayah ini. BPBD juga telah mensosialisasikan mekanisme pengajuan permohonan bantuan air bersih ke pemerintah kecamatan hingga desa.
Baca Juga: Atasi Kekeringan di Magetan, Kementan Ambil Langkah-langkah Antisipasi
Selain itu, BPBD telah meminta pemerintah kecamatan hingga desa melakukan pemetaan wilayah masing-masing yang membutuhkan bantuan air bersih, dan segera diajukan permohonan distribusi air bersih.
"Bantuan air bersih akan distribusikan apabila ada proposal permohonan yang masuk. Sehingga kalau tidak ada proposal, kami tidak melayani distribusi kepada masyarakat," katanya.
Hingga saat ini, Edi mengakui jumlah wilayah yang mengajukan bantuan masih belum banyak. Namun berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan air bersih akan terus bertambah mendekati puncak musim kemarau.
"Kami memiliki banyak kecamatan-kecamatan yang menjadi langganan krisis air. Selain Girisubo, ada juga Tepus, Rongkop, Panggang, Purwosari, Patuk hingga wilayah Semin,” ungkapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Atasi Kekeringan di Magetan, Kementan Ambil Langkah-langkah Antisipasi
-
Wilayah Terdampak Kekeringan di Cilacap Meluas
-
31 Desa Terancam Kekeringan, BPBD Wonogiri Siap Gelontorkan Dana Rp 10 M
-
Pulau Jawa Masuk Musim Kemarau, BMKG Minta Pemudik Banyak Istirahat
-
Waspada, Gelombang di Selatan Jateng Bisa Capai 6 Meter saat Kemarau
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi