SuaraJogja.id - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat di provinsi tersebut dan sekitarnya tidak perlu panik menanggapi potensi bencana gempa bumi megathrust.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi potensi terjadinya gempa bumi 8,8 SR yang bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter di kawasan Pantai Selatan Jawa seperti dirilis Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu.
Sekda DIY Gatot Saptadi menyatakan yang terpenting saat ini, warga memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana apapun, termasuk gempa bumi ataupun tsunami.
"Tidak usah nunggu tsunami atau megathrust karena kita tidak tahu kapan terjadi. Kita harus siap kapanpun terjadinya bencana karena konsep kita kan kesiapsiagaan," katanya di Kantor Gubernur DIY pada Jumat (19/7/2019).
Menurut mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY tersebut, pengampu kebencanaan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak bila terjadinya bencan. Melalui program mitigasi bencana, konsep pencegahan dan penyelamatan terus disosialisaikan ke masyarakat.
Selain itu alat-alat pemantau terjadinya bencana juga telah disiapkan jauh-jauh hari. Termasuk alat peringatan dini, jalur evakuasi, papan penunjuk dan lainnya di sejumlah pantai di DIY.
"Sudah ada alat yang dipasang untuk memantau gempa atau tsunami. Kini tinggal warga yang harus bisa menyelamatkan diri ketika bencana benar-benar terjadi. Jangan pikirkan harta benda yang tertinggal, yang terpenting menyelamatkan diri. Apalagi bila potensi tsunami terjadi pasca gempa benar terjadi, ada waktu sekitar 30 menit untuk pergi sejauh mungkin minimal dua atau tiga kilo (dari pantai). Gunakan alat dan sarana yang ada untuk menyelamatkan diri," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Stasiun Geofisika BMKG DIY, I Nyoman Sukanta menjelaskan, BMKG memasang Seismograph dan System Modeling Tsunami (SMT) di empat titik. Selain itu pemasangan Tide Gaunge sebagai alat pemantau perubahan muka air laut di pantai.
"Alat Tide Gaunge dipasang dipasang di Pantai Sadeng. Sedangkan Seismograph dipasang di beberapa titik Yogyakarta seperti di Kantor BMKG DIY dan satu lainnya di Wanagama, Gunung Kidul," ungkapnya.
Baca Juga: Kabar Tsunami 20 Meter, BPBD Cilacap Minta Masyarakat Tak Panik
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Tim SAR Evakuasi 2 Peserta Diklatsar yang Lemah di Lereng Merapi Tengah Malam
-
Tuntutan Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Sleman Disorot, Fakta-fakta Ini jadi Keringanan dan Pemberatan
-
Siswa di Tiga Sekolah Sleman Dibawa ke Puskesmas usai Diduga Keracunan MBG, Satu Dirujuk ke RSA UGM
-
3 Link Aktif DANA Kaget: Cuma Sekali Klik, Saldo Langsung Bertambah ke Dompet Digitalmu
-
MBG jadi Biang Kerok Keracunan? Sultan HB X: Urusan Dapur Jangan Diserahkan ke yang Gak Paham!